Jakarta – Mainan tradisional Indonesia menjadi daya tarik dalam Pameran Kemendikbud dalam rangka Asian Para Games di Wisma Atlet Kemayoran pada 6 – 13 Oktober 2018.
Sebagai upaya pengenalan tradisi Indonesia, Kemendikbud menampilkan ragam permainan tradisional diantaranya yakni gasing, otok-otok, sempritan, bakiak, enggrang, kapal otok-otok, serta sepeda kayu.
Para pengunjung yang terdiri dari atlet Asian Para Games, volunteer, kru, jurnalis hingga aparat keamanan antusias mencoba permainan tradisional. Ketertarikan nampak jelas terlihat dari atlet Asian Para Games yang berasal dari 43 negara di Asia. Mereka penasaran dengan benda-benda tersebut. Untuk itu, para penjaga stand menunjukan cara bermain, kemudian para atlet ikut mencoba mainan tradisional tersebut.
Tidak sedikit pengunjung yang ingin memiliki mainan-mainan tradisional yang sedang dipamerkan. Uniknya, para pengunjung pameran dapat memiliki mainan tradisional tersebut hanya dengan menukarkan pin negaranya. Namun, jika pengunjung tidak memiliki pin tersebut, mereka dapat menukarkan koin atau uang dari negaranya dengan mainan tradisional tersebut.
Pin, koin serta uang hasil barter tersebut dipasangkan pada orang-orangan. Sehingga orang-orangan dipenuhi pin dan uang yang berasal dari 43 negara peserta Asian Para Games. Alhasil, orang-orangan tersebut menjadi spot foto selfi bagi para pengunjung pameran.