Ketapang, 17 Juli 2024 – Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (Dit.KMA), Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek menyelenggarakan lokakarya dapur tradisional pada tanggal 14 hingga 15 Juli 2024 di Sekolah Adat Arus Kualan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
Lokakarya yang bertajuk “Meneruskan Pengetahuan Bumbu dan Makanan Lokal dari Perempuan Adat kepada Generasi Muda Adat” ini merupakan implementasi dari rencana aksi penguatan lembaga adat yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya kuliner lokal. Dalam kegiatan ini, para tetua dan perempuan adat berbagi pengetahuan mereka mengenai bumbu dan makanan tradisional kepada generasi muda, khususnya warga belajar Sekolah Adat Arus Kualan untuk memastikan bahwa warisan kuliner ini dapat terus hidup dan berkembang di masa depan sehingga masih dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
Selama dua hari, para peserta lokakarya mendapatkan pelatihan langsung dari para ahli kuliner adat mengenai cara pengolahan bahan-bahan tradisional, pembuatan bumbu, dan teknik memasak tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Para peserta juga diajak untuk memahami nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang terkandung dalam setiap hidangan tradisional serta terlibat dalam proses pembuatannya.i Sulun, Roih Padi, dan Pucung adalah beberapa diantara hidangan tradisional yang dibuat dalam lokakarya.
Pamong Budaya Ahli Utama Direktorat Jenderal Kebudayaan Sri Hartini, menyatakan, “workshop ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kuliner tradisional, tetapi juga untuk memperkuat identitas budaya masyarakat adat melalui makanan. Dengan melibatkan generasi muda, kita berharap pengetahuan dan kearifan lokal ini dapat terus terjaga dan diteruskan.”
Lokakarya Dapur Tradisional ini mendapat sambutan yang sangat positif dari para peserta dan masyarakat. Plorentina Dessy selaku pendiri sekolah adat arus kualan mengucapkan apresiasi kepada Direktorat KMA yang telah memberikan kesempatan kepada Sekolah Adat Arus Kualan untuk melestarikan kuliner tradisional Suku Dayak Simpang . “Kami termotivasi untuk terus mempelajari dan melestarikan kuliner tradisional sebagai bagian dari identitas budaya,” imbuhnya.
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan pemajuan kebudayaan khususnya melalui pemberdayaan masyarakat adat. Melalui kegiatan lokakarya ini diharapkan dapat memantik terlaksananya kegiatan serupa di dearah-daerah lain untuk menjaga keberlangsungan warisan kuliner lokal yang bersumber dari masyarakat adat.