Metrotvnews.com, Palu: Beragam permainan tradisional dipamerkan pada Pekan Budaya Indonesia III dan Festival Pesona Palu Nomoni di Palu, Sulawesi Tengah.
Permainan tersebut dipamerkan di Taman Budaya Golni. Tampak, ratusan pelajar yang berkunjung, antusias menjajal ragam permainan tersebut.
Beberapa permainan di antaranya egrang, gasing, bakiak, memanah, balap karung, kadende, dan monopoli. Kadende merupakan permainan tradisional melemparkan batu ke tanah atau lantai yang sudah diberi garis kotak-kotak. Kemudian, pemain akan melompat di kotak-kotak tersebut. Di Pulau Jawa, permainan ini disebut taplak.
Salah satu siswa sekolah dasar yang berkunjung ke pameran tersebut adalah Rizky dari SD 2 Palu Barat. “Di sini ada banyak permaianan, ada angklung, ada moopoli dan lainnya. Kami senang bisa main bersama teman-teman di sini,” ucap Rizky saat ditemui Metrotvnews.com, di lokasi.
Senada dengan Rizky, Kikan yang juga berasal dari SD 2 Palu Barat menyampaikan bahwa ia senang diberikan kesempatan untuk bermain permaina tradisional. Selain itu, Kikan bersama teman-temannya juga diberikan kesmepatan bermain angklung, alat musik yang berasal dari Jawa Barat.
“Tadi kita bermain angklung. Membawakan lagu Rasa Sayange dan Tanah Kaili. Senang sekali bisa bermain angklung,” ucap Kikan.
Selain Rizky dan Kikan, hadir juga siswi-siswi dari SMP Lab School Palu yang tampak gembira memainkan permainan tradisional. Mereka bermain bakiak, egrang, dan balap karung. “Saya belum pernah main ini lagi sejak kecil. Sudah lama tidak memainkan,” ungkap Faizah, siswi kelas XIII SMP Lab School Palu.
Hal serupa diungkapkan Nadira. Kata dia, permainan tradisional sangat menyenangkan, dan tidak memberatkan secara ekonomi karena dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam sekitar. “Permainan favorit saya adalah bakiak. Karena bakiak itu menguji konsentrasi, bermainnya secara bersama-sama, dan melatih kekompakan,” jelasnya.
Anak-anak menjajal permainan egrang di Pekan Budaya Indonesia III (Foto:Metrotvnews.com/Anindya Legia Putri)
Bukan tanpa sebab permainan tradisional menjadi salah satu yang tersaji dalan Pekan Budaya Indonesia. Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai, permainan tradisional memiliki filosofis besar yang terkandung di dalamnya.
Seperti saat bermain ketapel, permainan tersebut melatih diri untuk fokus dan bersikap tenang untuk mencapai target sasaran. Begitu pun dengan egrang, yang berguna untuk melatih keseimbangan, ketenangan, semangat, dan pantang menyerah. Terdapat juga permainan memanah yang dapat melatih konsentrasi dan sikap fokus, serta mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Esok, Rabu 27 September 2017, merupakan hari terakhir penyelenggaraan Pekan Budaya Indonesia 3 dan Festival Pesona Palu Nomoni. Anda masih berkesempatan berkunjung ke sana dan menyaksikan ragam warisan budaya Indonesia.
(ROS)