Jakarta – Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Workshop Fasilitasi Komunitas Budaya Masyarakat dan Revitalisasi Desa Adat 2019 di Hotel Ciputra, Jakarta, Senin (29/4), workshop ini diadakan berupa bantuan teknis bagi calon penerima pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk revitasasi pemberdayaan peningkatan kualitas keberadaan komunitas budaya dan desa adat didalam rangka pelestarian kebudayaan.
Sumber : warisanbudayanusantara.com
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Dr. Hilmar Farid mengatakan program ini digelar sejak tahun 2012 oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Mendikbud melalui Direktorat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi,
“Tahun ini memasuki ketujuh kalinya digelar sejak tahun 2012, ada dua kategori, calon penerima bantuan pemerintah fasilitasi komunitas budaya yang melakukan tradisi-tradisi diseluruh Indonesia sekarang 208 desa ya tahun ini, dan untuk revitalisasi desa adat sekarang ini dari 73 desa,” katanya ketika dikonfirmasi.
“Desa adat yang akan direvitalisasi programnya bervariasi, dari satu tempat ketempat lain, ada yang fokus kesegi-segi fisik, dari perangkat-perangkat yang mereka punya, ada juga yang sifatnya non fisik gitu,” imbuhnya.
Biasa di sebut Bang Pay ( Dr. Hilmar Farid ), juga menerangkan workshop diadakan agar masyarakat yang melakukan ini tidak salah secara adminstrasi.
“Karena seringkali hambatan dilapangan kegiatannya bagus masyarakatnya sangat semangat, bersungguh-sungguh tapi kemampuan adminstrasinya masih terbatas, sehingga nanti pelaporan sering timbul problem, kayak gitu-gitu, jadi kita menyediakan fasilitas bagi teman-teman ini untuk memahami adminstrasi keuangan yang ada di APBN seperti apa, sehingga nantinya pelaporannya akan baik,” jelas Filmar.
Pemberian bantuan kepada desa-desa adat besarnya berbeda-beda sesuai permintaan masyarakat desa untuk kebutuhan budayanya, dan bantuan ini langsung disalurkan dari kantor pelayanan perbendaharaan negara tanpa melalui lembaga atau perorangan.-
penulis Valentino Art
Red-wbn hendra