BAJAWA – Pelaksanaan Festival Inerie akan berlangsung dari tanggal 2 hingga 7 juli 2019 merupakan momentum tepat mempromosikan pariwisata Kabupaten Ngada.
Demikian disampaikan Bupati Ngada, Paulus Soliwoa pada Konferensi pers di ruang kerjanya, Senin (24/6) pagi.
Dikatakan Bupati Paulus Soliwoa, pariwisata menjadi bagian penting dari pembangunan Ngada dan pembangunan pariwisata mulai dari potensi yang ada di Ngada seperti pertanian pada umumnya, juga peternakan, pengembangan perikanan dan juga pariwisata itu sendiri.
“Even Festival Inerie ini sebagai ajang promosi, sehingga potensi pariwisata akan terkenal. Festival Inerie menjadi ajang promosi potensi Ngada. Ada keragaman budaya di Ngada dari tiga etnis yakni Bajawa Soa dan etnis Riung,” kata Bupati Ngada.
Bupati juga mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Ngada harus dengan gegap gempita menyambut festival ini dan terus pula memberikan dukungan bagi penyelenggaraan kegiatan ini selain terlibat dalam berbagai kegiatan. Hal yang terpenting, lanjut Bupati Soliwoa yakni menjaga kebersihan dan keamanan baik sebelum, selama pelaksanaan maupun sesudah kegiatan Festival Inerie.
Dikatakan pula bahwa kegiatan yang juga banyak mempromosikan budaya Ngada yakni kelompok penenun di Ngada, pagelaran musik tradisional dari Bambu juga sejumlah kegiatan lain yang didukung kelompok seni di Kabupaten Ngada adalah kegiatan besar yang tentunya pula butuh kerja keras untuk mempromosikan agar dapat berjalan dengan baik dan sukses.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Ngada Theodosius Yosefus Nono, mengharapkan semua pihak termasuk panitia bekerja keras untuk bisa menyiapkan festival ini secara baik. Dirinya meminta media membantu untuk mempromosikan kegiatan tersebut.
“Teman teman pekerja media baik cetak, radio dan televisi juga online mohon membantu untuk menjadikan kegiatan ini dikenal dunia, melalui promosi berita dan informasi,”ungkap Sekda Ngada.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ngada Methodius Reo Maghi pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan Festival Inerie dari tanggal 2 sampai 10 Juli 2019 dibagi dalam beberapa tahap kegiatan.
Dijelaskannya tanggal 2 sampai 6 Juli 2019 kegiatan workshop tenun ikat yang akan berlangsung di Hotel Edelweis Bajawa. Tanggal 4 dan 6 Juli kegiatan Workshop musik Bambu di Kampung Wogo, Kecamatan Golewa.
Pada tanggal 5 Juli seminar bedah buku yang akan berlangsung di Hotel Virgo Bajawa dan pada tanggal 6 Juli ada dua kegiatan digelar. Yakni, pertama Dialog Budaya di Aula Setda Ngada serta Pagelaran dan Dialog Seni Pertunjukan yang akan berlangsung di Gedung Seni Pertunjukan Bajawa.
Selanjutnya pada tanggal 7 sampai 9 Juli akan ada kegiatan pameran tenun ikat dan kerajinan ekonomi kreatif di Lapangan Kartini Bajawa dan ditempat yang sama juga tanggal 7 akan ada kegiatan Pagelaran Musik dan Tari Tradisional.
“Sementara pada tanggal 8 Juli akan ada kegiatan Karnaval dan Fashion Show di Lapangan Kartini juga pada hari yang sama berlangsung temu kopi Arabika Flores Bajawa di Desa Rakalaba. Sebagai rangkaian kegiatan Puncak festival pada tanggal 9 sampai 10 akan berlangsung Ritual Ka Sao atau syukuran rumah adat di kampung Tololela, Kecamatan Inerie,”ungkap Methodius Reo Maghi .
Todis Reo sapaan akrab Kadis Budpar Kabupaten Ngada mengatakan kegiatan festival ini juga didukung oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur juga Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali dan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo.(FP-03).