Dwi ‘Oblo’ Prasetyo : Pentingnya dokumentasi desa adat pascabencana

0
808

Jakarta – Materi Fotografi menjadi salah satu materi yang diberikan dalam Pembekalan Teknis Tim Rekam Proses Revitalisasi Desa Adat Pascabencana Tahun 2019, Kamis (1/8).

Tim Rekam Proses Revitalisasi Desa Adat Pascabencana yang diterjunkan ke lapangan terdiri dari antropolog dan arsitek.  Materi pembekalan teknis yang diberikan diantaranya arsitek nusantara, antropologi dan dokumentasi.

Narasumber yang dihadirkan untuk mengulas materi arsitektur nusantara adalah Dwi Prasetyo. Akrab dikenal sebagai Dwi ‘Oblo’ Prasetyo merupakan freelance fotografer dengan latar belakang pendidikan Arkeologi UGM.

Dwi ‘Oblo’ memulai paparannya dengan pembahasan foto dokumenter. Beliau juga mengingatkan bahwa sebagai fotografer, hendaknya kita mengambil foto menggunakan metode EDFAT (Entire – Detail – Frame – Angle – Time). Metode ini telah lama digunakan oleh para Jurnalis Foto agar gambar yang diambil menjadi lengkap, dan tidak terlewat.

Kemudian dilanjutkan dengan dasar-dasar fotografi seperti komposisi. Komposisi yakni menata elemen dalam satu bingkai, bertujuan untuk mencapai nilai estetis, tanpa mengabaikan pemahaman yang akan disampaikan. Dijelaskan bahwa komposisi foto yang bagus akan memperhatikan garis, bentuk, warna, tekstur, arah, ukuran dan ruang.

Semua penjelasan teori dari diberikan beserta contoh-contohnya agar mudah dipahami. Disamping teori dan teknis cara pengambilan foto, Dwi ‘Oblo’ juga memberikan kiat-kiat memotret di lapangan sehingga diharapkan peserta rekam proses dapat mendokumentasikan proses revitalisasi desa adat pascabencana secara utuh.