Jabodetabek – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenalkan kembali permainan tradisional pada siswa-siswi sekolah Internasional wilayah Jabodetabek.
Kini, banyak anak yang tidak mengenal permainan tradisional bahkan cenderung kecanduan bermain gadget (gawai). Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi menjadi salah satu penyebabnya. Padahal, ada banyak nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional yang tidak ditemukan dalam gadget diantaranya yakni kejujuran, toleransi, kerjasama, peduli lingkungan dan sebagainya. Permainan tradisional juga dapat mengembangkan potensi jasmani maupun rohani seperti ketangkasan, kecermatan, kerjasama, pemecahan masalah, dan sportivitas. Selain itu memainkan permainan tradisional Indonesia merupakan salah satu usaha untuk memajukan Kebudayaan Indonesia.
Untuk itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggandeng Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) untuk memberikan pengenalan permainan tradisional pada siswa tingkat menengah pertama. Disamping pengenalan jenis-jenis permainan tradisional, Kemendikbud juga menginformasikan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang akan dilaksanakan pada 7-13 Oktober di Istora Senayan, Jakarta. Salah satu kegiatan dalam PKN yakni kompetisi permainan tradisional. Selanjutnya KOTI menjelaskan aturan permainan tradisional khususnya egrang, lari balok, hadang, dan terompah panjang yang akan dikompetisikan dalam PKN 2019.
Kompetisi permainan tradisional dalam Pekan Kebudayaan Nasional tidak bertujuan untuk meraih kemenangan semata melainkan sebagai sarana perwujudan Indonesia Bahagia. Oleh karena itu, para siswa dihimbau untuk mengikuti lomba permainan tradisional kategori umum yang akan berlangsung pada 9-10 Oktober 2019. Informasi dan pendaftaran lomba permainan tradisiona dapat diakses melalui lombapermainantradisional.daftarkan.online atau hubungi narahubung seperti yang tercantum dalam website.
Sosialisasi permainan tradisional juga menjangkau berbagai Sekolah Internasional wilayah Jabodetabek.