UPACARA RITUAL ADAT SEREN TAUN KASEPUHAN SINAR RESMI ke-440
“NYOREANG ALAM KATUKANG, NYAWANG ALAM ANU BAKAL DATANG”
Upacara Seren Taun dilakukan oleh masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi untuk mensyukuri hasil panen pada tahun tersebut dan sebagai hiburan untuk masyarakat yang telah bekerja selama satu tahun dalam Pertanian. Bertani adalah mata pencaharian pokok masyarakat Adat Sinar Resmi. Hal yang istimewa dan berlaku pada masyarakat adat “padi”, merupakan satu-satunya hasil pertanian yang tidak boleh diperjual belikan,atau dengan kata lain padi dan beras dilingkungan Kasepuhan Sinar Resmi tidak menjadi “Komoditi” yang bebas diperjual belikan.
Rangkaian acara ini biasanya dimulai dengan musyawarah terlebih dahulu, dengan melibatkan seluruh incu putu (Pengikut/Masyarakat Ka sepuhan Sinar Resmi) untuk menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan. Setelah musyawarah selesai, dilakukan serah Ponggokan. Para Kolot Lembur (Kepala Kampung/Dusun) dan Kepala Ranggeyan berkumpul untuk mendiskusikan besarnya biaya yang ditanggung per orang untuk biaya seren taun dan kemudian diserahkan kepada Abah.
Setelah serah Ponggokan Abah melakukan ziarah ke karamat (Astana) leluhurnya dari Abah Udjat, Abah Arjo, Uyut Rusdi, Uyut Jasiun, Astana yang di Tegal Lumbu, Astana yang di pasir talaga, Astana yang di Lebak Binong, Astana yang di Lebak Larang, hingga Astana Karuhun di Cipatat-Bogor.
Upacara ini dilakukan pada tanggal 30 Agustus s.d. 1 September 2019. Dalam upacara ini berlangsung beberapa rangkaian acara, sebagai berikut :
- Persiapan peralatan upacara
- Perjalanan Ampih Pare Ka Leuit, seluruh kegiatan diatur oleh lengser
- Sesampai di Leuit, Pemimpin doa mulai membaca doa, selesai membaca doa padi dimasukkan ke dalam Leuit yang didahului oleh Abah dan Ambu sebagai Pimpinan Adat
4. Setelah dari Leuit, seluruh tamu undangan dan Para Sesepuh mengadakan Nyoreang Alam Katukang, Nyawang Alam Anu Bakal Datang (melaporkan hasil dan kegiatan-kegiatan yang sudah dikerjakan, dan merencanakan kegiatan-kegiatan kedepan)
5. Acara hiburan, mulai dari Kesenian Gondang Gogonjakan, kesenian Debus, Jaipongan, Wayang Golek, dll.
Pelaksanaan dan peserta kegiatan :
Kegiatan ritual adat ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat adat Kasepuhan. Kegiatan ini dibuka oleh Abah sebagai pimpinan adat dan dipimpin oleh Panghulu yang membacakan doa-doa. Khusus untuk kegiatan seren taun, kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi, melainkan oleh tamu undangan mulai dari pemerintah sapai dengan masyarakat diluar masyarakat adat yang biasanya berasal dari Jakarta, Bandung, Bogor, Sukabumi dan sekitarnya. Peserta kegiatan seren taun bisa mencapai lebih dari 3000 orang tiap tahunnya.