Jakarta – Dalam rangka memperingati hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menyelenggarakan “Merayakan Ibu Bangsa”di Plaza Insan Breprestasi Gedung A Kemdikbud, Kamis (22/12).
Kegiatan “Merayakan Ibu Bangsa“ dimulai dengan penampilan Gamelan Pra Pembukaan. Pemain Gamelan terdiri dari pegawai dari Direktorat Kesenian serta sinden yang juga diisi oleh Pegawai Direktorat Kesenian beserta Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sri Hartini.
Berikutnya pembukaan kegiatan Merayakan Ibu Bangsa diawali dengan sambutan dari Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini digagas sebagai upaya untuk mengingat perjuangan kaum ibu dalam pergerakan bangsa. Tanggal 22 Desember adalah tanggal bersejarah yang dilaksanakan di Yogyakarta, yang lokasinya saat ini menjadi BPNB Yogyakarta.
Lebih lanjut beliau menuturkan bahwa ada 2 keistimewaan dari kegiatan peringatan hari Ibu kali ini. Pertama, karena bentuk kegiatan yang dipilih adalah ekspresi artistik dan ekspresi kultural. Beliau berharap untuk ke depannya peringatan hari-hari besar nasional bisa mengambil bentuk seperti ini demi mengatasi defisit kebangsaan. Selanjutnya, yang membuatnya bertambah istimewa adalah karena yang terlibat dalam kegiatan ini adalah para pegawai Kemdikbud. Keistimewaan yang kedua yaitu karena dalam kegiatan ini ada penampilan publik yang terakhir sebagai Direktur Kesenian. Hilmar Farid juga mengusulkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) terkait pemberian nama untuk Gedung E dari nama tokoh perempuan di bidang pendidikan atau kebudayaan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Kesenian, Endang Catur Wati diberikan kesempatan untuk naik ke atas panggung menyampaikan tanggapannya. Dalam tiga hari kedepan, beliau akan mengakhiri tugasnya sebagai Direktur Kesenian dan melanjutkan pengabdian di dunia akademis. Beliau menyampaikan kesanggupannya untuk terus membantu pelestarian budaya walau sudah tidak mengabdi lagi di Kemdikbud.
Selanjutnya Mendikbud, Muhadjir Effendy menyampaikan sambutannya sekaligus untuk membuka kegiatan Merayakan Ibu Bangsa. Beliau menyampaikan apresiasinya untuk perayaan Hari Ibu tahun ini yang dilakukan dengan warna serta nuansa yang berbeda. Beliau menyatakan hal tersebut merupakan pertanda bahwa Kemdikbud punya daya kreasi yang sangat segar.
Kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan Tari Merak yg dibawakan oleh para pegawai dari Direktorat Kesenian. Tarian kreasi Tjetje Somantri ini menceritakan tentang kehidupan serta keindahan burung merak.
Kemudian, disambung dengan pagelaran operet hari Ibu. Operet ini terdiri dari tiga bagian. Operet bagian pertama mengisahkan Kongres Perempuan Pertama yang berlangsung di Yogyakarta 22-25 Desember 1928 silam. Dalam operet tersebut ada 12 Srikandi Kemdikbud (pejabat wanita eselon II). Dalam operet tersebut, para srikandi membahas berbagai hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan dan pernikahan. Operet bagian II berisi musikalisasi puisi dari Sanggar Kinanti, Yogyakarta. Kemudian operet bagian ketiga diperankan oleh Srikandi Kemdikbud. Operet ini disutradrai oleh Aditya Gumay.