Lombok – Workshop Tata Rias Pengantin Sasak dan Pengantin Nusantara diselenggarakan oleh Asosiasi Ahli Rias Pengantin Modifikasi dan Modern Katalia bekerjasama dengan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi pada Minggu (16/9) di Hotel Lombok Raya, NTB.
Workshop Tata Rias Pengantin Sasak dan Pengantin Nusantara memiliki berbagai tujuan yaitu untuk mengangkat dan melestarikan budaya bangsa agar tidak punah; memperkenalkan sejarah dan budaya tata rias pengantin kepada generasi muda; memberi motivasi kepada perias-perias pemula untuk mencintai budaya lokal; serta menggalakan pemakaian produksi dalam negri hususnya tenun Sasak dan pengrajin perhiasan.
Dalam sambutannya, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Sri Hartini menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan workshop Tata Rias Pengantin, juga kepada Ibu-ibu Perias pengantin nusantara. Beliau beranggapan bahwa kegiatan perias pengantin adalah salah satu pelestarian tradisi yang nyata. Beliau mengharapkan segenap elemen terkait dapat membangun ekosistem demi pelestarian tradisi. Beliau juga mengingatkan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai peningkatan pranata sosial di Masyarakat yang harus ditingkatkan. Dalam hal ini, pelestarian tata rias pengantin termasuk pranata sosial. Disamping itu, beliau menyampaikan bahwa perempuan adalah kunci untuk penanaman karakter dan watak generasi muda.
Materi yang menjadi pembahasan dalam Tata Rias Pengantin Sasak dan Pengantin Nusantara terdiri dari penjelasan budaya rias pengantin sasak, demo make up pengantin serta pagelaran pengantin sasak.
Peserta workshop berjumlah 150 orang yang terdiri dari berbagai elemen, diantaranya yaitu perias pengantin, tokoh masyarakat adat, pemerintahan, organisasi profesi, organisasi wanita PKK serta masyarakat umum. Sementara itu, narasumber dalam workshop berasal dari Dewan Pengurus Asosiasi Ahli Rias Pengantin Modifikasi dan Modern Katalia.