Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan dalam Merancang Program yang Efektif

0
317

Bogor, 4 Juli 2024. Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Tingkat Ahli di Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan penyuluh kepercayaan untuk merancang, menyusun, dan mengevaluasi program penyuluhan. Diikuti oleh 40 penghayat dari perwakilan 16 organisasi kepercayaan di Aceh, Riau, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur, kegiatan ini berlangsung selama 3 hari efektif dari tanggal 1 s.d. 4 Juli 2024. 

Suharti, Ketua Tim Kerja Peningkatan SDM Kepercayaan dalam laporannya menekankan bahwa skema penyuluh Tingkat Ahli merupakan kelanjutan dari jenjang terampil. Selain substansi kepercayaan, kompetensi membangun jejaring lebih ditingkatkan. Penyuluh ahli dipersiapkan dalam mendesain program guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi penghayat.

Kemudian Pamong Budaya Ahli Utama Christriyati Ariani juga menekankan bahwa  sebagai penyuluh  tidak hanya  substansi kepercayaan yang wajib dikuasai, tetapi juga harus mengikuti perkembangan teknologi terkini. Harapannya penyuluh mampu mengomunikasikan melalui berbagai media digital dan mengadvokasi permasalahan pemenuhan hak penghayat kepercayaan di daerahnya masing-masing.”

Pada kegiatan ini penyuluh mendapatkan materi sekaligus berdiskusi dalam  beberapa kelompok tema. Tema tersebut meliputi pendidikan, administrasi kependudukan, pengorganisasian, dan interaksi sosial. Hasil diskusi tersebut nantinya menjadi portofolio penyuluh dalam uji kompetensi Tingkat ahli. Para narasumber yang dilibatkan antara lain Dr. Andri Hernandi (Presidium MLKI Pusat bidang pendidikan), Tri Noviana (LKIS), Sumiyati (Asesor Kepercayaan), Agus Triarso, S.Kom., M.Pd. (Praktisi Media), dan Trias Hesti Utomo (Praktisi Monitoring dan Evaluasi Program).

“Kami terus mendukung para penyuluh kepercayaan untuk meningkatkan kompetensinya dalam merancang program penyuluhan demi kelancaran komunikasi, advokasi, maupun layanan pemenuhan hak penghayat kepercayaan ke depan, imbuh Christriyati.