Jakarta — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menghadirkan Pameran dan Permainan Tradisional Interaktif di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pameran ini terselenggara atas kerjasama Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan PT. Angkasa Pura II. Ragam permainan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia disuguhkan dengan tampilan yang menarik, lengkap dengan informasi terkait asal-usul, makna, dan filosofi beberapa permainan tradisional yang sudah ada di Indonesia dari zaman dahulu. Tak hanya itu, di pameran ini juga akan menampilkan sejarah dan perkembangan beberapa permainan tradisional dari masa ke masa.
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid didampingi Direktur Pelayanan dan Fasilitas, Angkasa Pura, Ituk Herarindri hadir membuka acara, sekaligus pengguntingan pita sebagai tanda dibukanya pameran dan permainan tradisional interaktif, Senin, (28/8) di Pintu Keberangkatan Internasional, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam sambutannya, Hilmar menyampaikan pameran ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengenalkan permainan tradisional kepada masyarakat, khususnya anak-anak. “Dengan adanya pameran permainan tradisional ini, kita bisa mengenalkan permainan tradisional Indonesia kepada generasi muda, sehingga tidak melulu main gadget. Kita juga bisa bernostalgia sambil menunggu masuk pesawat,” katanya.
Senada dengan Hilmar, Ituk Herarindri juga menyampaikan antusiasnya atas terselenggaranya pameran permainan tradisional interaktif ini. “Kami sangat antusias atas kerja sama yang terjalin antara Kemdikbud melalui Ditjen Kebudayaan dengan Angkasa Pura, untuk menggelar pameran permainan tradisional ini. Adanya pameran ini tentu sejalan dengan komitmen kami yaitu memberikan best experience kepada para penumpang sebelum dan saat naik pesawat, sehingga mereka memiliki kenangan tentang Indonesia dan ingin kembali lagi ke sini,” papar Ituk.
Penyediaan permainan tradisional atraktif di ruang publik, tepatnya di bandara ini memang diperuntukkan bagi calon penumpang yang sedang menunggu boarding ke dalam pesawat. Ketika masih memiliki waktu luang sebelum masuk pesawat, calon penumpang dapat dengan bebas mencoba berbagai permainan yang disediakan. Selain itu, pameran dan permainan tradisional atraktif untuk anak-anak ini merupakan upaya Pemerintah dalam penyebarluasan informasi permainan tradisional yang saat ini sudah sangat jarang dimainkan oleh generasi muda, khususnya anak-anak. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran tentang kebudayaan, khususnya permainan tradisional.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Kebudayaan dalam sambutannya juga menyampaikan harapannya agar kerjasama dengan PT. Angkasa Pura II terus berlanjut dalam hal pemberian akses dan ruang untuk ekspresi seni dan budaya di bandara-bandara di bawah PT. Angkasa Pura II untuk memperluas informasi dan publikasi tentang kebudayaan Indonesia.
Terdapat setidaknya 75 permainan yang disediakan di pameran ini yang dapat dimainkan oleh para pengunjung. Pameran Permainan Tradisional Interaktif ini akan terus berlangsung hingga 20 hari ke depan, yakni sampai dengan tanggal 15 September 2018.
Foto: Agus Riyanto