Ditjen Kebudayaan Gelar Pameran “Pendukungan Warisan Budaya TakBenda Road To UNESCO”

0
2913

Jakarta — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya (Dit. WDB), Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Pameran “Pendukungan Warisan Budaya Takbenda Road to UNESCO” Pinisi, Pantun, dan Pencak Silat, di Gedung A, Komplek Kemdikbud, Selasa (25/4).

Dalam kesempatan tersebut, Direktur WDB Nadjamuddin Ramly, menyampaikan sambutannya. “Pameran ini sebagai salah satu bentuk publikasi kepada masyarakat, bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan warisan budaya yang sangat kaya. Di samping itu, pameran ini diadakan dengan tujuan pendukungan terhadap Warisan Budaya TakBenda Indonesia yang diajukan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO,” jelasnya.

Pinisi, Pantun, dan Pencak Silat, lanjutnya, merupakan contoh Warisan Budaya TakBenda yang sudah kami usulkan ke UNESCO di Paris. “Pada Desember 2017 ini akan dibahas dalam Sidang UNESCO yaitu Pinisi: The Art of Boatbuilding of The People of South Sulawesi sebagai representative List ICH UNESCO, yang telah diajukan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015. Sedangkan Pantun, The Malay Oral Tradition diajukan pemerintah Indonesia bersama dengan pemerintah Malaysia sebagai Multinational Nomination pada tahun 2017, yang akan dibahas dalam sidang UNESCO 2018, dan selanjutnya adalah The Tradition of Pencak Silat yang diajukan tahun 2017 untuk Representative List ICH UNESCO yang akan dibahas pada tahun 2019,” paparnya.

Rangkaian kegiatan pameran ini akan berlangsung selama empat harim yakni mulai tanggal 25-28 April 2017 di Grha Insan Berprestasi, Gedung A, KomplekKemdikbud, Jakarta. Terdapat beberapa kegiatan pendukung seperti Workshop Tali Temali, pertunjukan kesenian pencak silat, workshop pantun, fun games, dan Belajar bersama Pendekar yang akan dipandu oelh Cecep Arif Rahman (Aktor Film Merantau, The Raid 2:Berandal, 3: Alim Lam Mim, dan Star Wars: The Force Awakens)

“Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat dapat mengambil peran sesuai dengan kemampuannya dalam upaya Pelestarian Budaya TakBenda Indonesia, yang telah memiliki peran penting dalam membangun peradaban bangsa,” tukas Nadjamuddin menutup sambutan.