Tulungagung – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset dan Teknologi Hilmar Farid meresmikan candi Sanggrahan yang terletak di desa Wajaklor, kecamatan Boyolangu, Tulungagung pada pada Minggu, 2 Juli 2023 di sela-sela kunjungan kerja di wilayah Jawa Timur.
Candi Sanggrahan terdiri dari bangunan induk dan 2 bangunan perwara. Bangunan induk dibangun menggunakan batuan andesit berukuran panjang 13,5 meter, lebar 9,05 meter dan tinggi 5,86 meter. Bangunan ini terdiri dari 4 tingkat dan mengarah ke barat serta terdapat 5 arca Budha yang memiliki makna tersendiri.
Hilmar mengatakan setelah pemugaran selesai maka candi Sanggrahan akan dikembangkan sehingga bisa diketahui asal usul candi Sanggrahan ini.
“Jadi setelah dipugar selama 9 tahun dan diresmikan hari ini, maka candi Sanggrahan akan diupayakan untuk dikembangkan, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas termasuk anak didik,” ucapnya.
Hilmar melanjutkan salah satu upaya pengembangan lain yakni memiliki program yang nanti bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke candi Sanggrahan.
Hilmar secara khusus meminta kepada wilayah agar candi Sanggrahan dikembangkan secara nilai historis narasi sehingga bukan hanya fakta sejarah yang hampir 700 tahun candi ini dikembangkan.
“Tentunya masyarakat memahami cara berinteraksi dengan candi ini ya,” jelasnya. Ditambahkan oleh Hilmar, nantinya Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kabupaten agar diberikan modal usaha sehingga diharap dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar candi Sanggrahan.
“Harapannya dengan adanya fakta sejarah berupa candi akan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda,” pungkasnya.