Salah satu lokasi penting yang berada di dalam area Situs Sangiran adalah Ngebung. Ngebung merupakan nama sebuah desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Desa Ngebung ini memiliki 11 dusun.
Sejarah Sangiran bermula dari Ngebung, ketika ditemukannya alat-alat batu serpih oleh G. H. R von Koenigswald pada tahun 1934. Hingga saat ini di daerah Ngebung dikenal sebagai salah satu lokasi penemuan alat serpih. Selain alat serpih, di Ngebung juga telah ditemukan peralatan manusia purba yang lain antara lain berupa kapak perimbas, bola batu, dan alat tulang. Di daerah Ngebung juga telah ditemukan sekitar 12 buah fosil tulang manusia purba jenis Homo erectus, berbagai jenis binatang vertebrata darat dan air, serta fosil tumbuhan purba.
Telah banyak pengetahuan terkait kehidupan manusia purba dan lingkungan purba terungkap melalui penemuan-penemuan di Ngebung. Dari temuan-temuan Ngebung ini dapat kita ketahui bahwa Homo erectus telah menghuni Sangiran dan sekitarnya lebih dari 1 juta tahun yang lalu, mereka menggunakan peralatan yang terbuat dari tulang binatang dan peralatan dari batu yang berukuran besar (alat masif) maupun yang berukuran kecil (alat serpih).
Pada tahun 2013 dan 2014 BPSMP Sangiran melakukan kajian dan penyelamatan data di lingkungan lokasi calon pembangunan Klaster Ngebung. Salah satu temuan menarik adalah pecahan batu berukuran kecil yang memperlihatkan bekas pangkasan seperti yang terlihat pada alat serpih. Pecahan-pecahan tersebut memperlihatkan dataran pukul, titik pukul, tonjolan, dan gelombang/riak pada permukaan batu, tetapi tidak memiliki sisi tajaman. Rupanya pecahan-pecahan batu tersebut adalah sisa pangkasan pada saat pembuatan alat batu/alat serpih.
Berdasarkan hal-hal tersebut, dibuatlah sebuah perencanaan kajian untuk melacak lokasi pembuatan alat batu di daerah Ngebung. Kajian ini dilandasi dengan pengertian bahwa di lokasi pembuatan alat-alat batu pasti akan banyak ditemukan tatal batu yang merupakan hasil sampingan (sampah) dalam proses pembuatan alat batu, sementara alat batu yang dihasilkan hanya sedikit ditemukan di lokasi tersebut karena digunakan di lokasi lain.
Pada tanggal 15 Februari 2016, telah dilakukan survei untuk mencari lokasi pengandung tatal dan berhasil mendapatkan lokasi yang dimaksud. Lokasi ini berada pada sebuah bukit di sebelah utara Bukit Triangulasi, yang secara administratif termasuk di wilayah Dusun Padas, Desa Ngebung. Di lokasi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan ekskavasi dengan membuka kotak ekskavasi di tiga tempat. Semua kotak ekskavasi berada di sisi sebelah barat bukit dengan singkapan lapisan pasir halus hingga kerikil bertekstur silang-siur yang merupakan bagian Formasi Kabuh tersebut. Sebuah kotak ekskavasi berada didekat puncak bukit, sebuah kotak ekskavasi berada 5 meter disebelah baratnya (bagian lereng tengah), dan sebuah kotak ekskavasi lagi berada 200 meter di sebelah baratnya yaitu berada sekitar 3 meter disebelah timur sebuah sungai kecil yang mengandung lapisan grenzbank.
Selain ekskavasi, juga dilakukan survei untuk mengidentifikasi singkapan lapisan tanah di Ngebung. Nantinya setiap lokasi singkapan akan diplotkan ke dalam peta situs, sehingga akan menghasilkan peta titik lokasi singkapan. (Ilham Abdullah)