Seperti situs-situs paleoanthropologi lainnya, situasi lapangan Situs Sangiran tidak bisa mencerminkan apa-apa. Dengan bentang lahan gersang dan tidak mempu bercerita banyak tentang evolusi manusia, budaya, dan lingkungan kepada masyarakat luas. Oleh karenanya, agar pesan-pesan informasi Situs Sangiran sampai kepada masyarakat didirikanlah pusat-pusat informasi di Kawasan Sangiran yang representatif, eksploratif, komprehensif, dan modern. Dalam pengembangannya, Situs Sangiran memiliki museum yang tersebar di 4 Klaster yaitu, Klaster Krikilan, Klaster Dayu, Klaster Bukuran, dan Klaster Ngebung.
Museum-museum di 4 klaster ini akan menghimpun informasi kehidupan manusia purba di Sangiran yang tidak ternilai untuk ilmu pengetahuan dan sejarah kemanusiaan dan peradaban, sehingga sangat potensial untuk menjalankan ketiga fungsi pokok museum yaitu pengembangan ilmu, pendidikan, dan sarana hiburan.
Museum Manusia Purba Sangiran adalah sebuah museum yang aktif dan dinamis dari kegiatan-kegiatan ilmiah. Segala potensi akademis yang disajikan di Museum Manusia Purba Sangiran diimbangi dengan fasilitas museum yang modern sehingga publik dapat memperoleh informasi-informasi ilmiah maupun budaya semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas Situs Sangiran.