Kegiatan Outing class Learning sangat penting agar siswa mengetahui kondisi dilapangan serta memberikan pengetahuan dan wawasan. Hal ini disadari oleh SMA Kebon Dalem, Semarang yang melakukan kunjungan ke Museum Manusia Purba Klaster Krikilan pada hari Kamis, 2 Mei 2024. Rombongan SMA Kebon Dalem, Semarang berkunjung ke Museum Manusia Purba Klaster Krikilan sejumlah 55 orang yang terdiri dari 40 siswa dan 15 orang pendamping.
Kunjungan SMA Kebon Dalem ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang mengusung tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”. Hal ini layaknya museum yang terus terlibat dalam bergerak memberikan layanan informasi pada masyarakat umumnya dan siswa serta guru pada khususnya.
Kunjungan rombongan SMA Kebon Dalem, Semarang ini menjadi sebuah wahana memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia purba jenis Homo erectus hidup di Situs Sangiran. Situs ini menjadi situs yang memiliki nilai penting bagi pembelajaran kehidupan purba dan memberikan kontribusi terhadap ilmu penegtahuan. Situs Sangiran memberi kontribusi terhadap penelitian tentang Homo erectus, terdapat 50 % temuan Homo erectus dunia ditemukan di situs ini.
Bukti-bukti itu dipaparkan melalui ruang pamer yang dapat disaksikan, selain itu juga, rombongan diajak diskusi dan menyaksikan film tentang Sangiran. Film yang diputar dalam kesempatan ini berjudul “Sangiran untuk Dunia”, sebuah film yang memberikan informasi tentang kehidupan manusia purba tipe Homo erectus di masa lalu. Selain kisah tersebut, terdapat kisah tentang sejarah terbentuknya Sangiran, fauna serta lapisan tanah purba di Sangiran. Setelah pemutaran film, dilakukan diskusi interaktif yang dapat memperkaya pengetahuan rombongan SMA Kebon Dalem. Antusiasme siswa dan guru juga terlihat dari partisipasi aktif mereka ketika sesi tanya jawab berlangsung. Melalui film tentang Sangiran, guru dan siswa diharapkan dapat mengenal warisan budaya tinggalan masa lampau dan belajar dari itu untuk masa depan. Berbagai pengetahuan diberikan pada rombongan SMA Kebon Dalem, Semarang yang dapat memperkaya penegtahuan siswa. Melalui pembelajaran di museum, siswa dapat mendapat pengalaman luar kelas, menyaksikan berbagai bukti tentang kehidupan manusia purba. Menambah pengalaman lapangan serta menjadi pembuktian tentang pelajaran yang didapat di kelas. (Wiwit Hermanto)