Museum dan Buku Menjadi Cara Memperkenalkan Sangiran

0
10

Kunjungan Universitas Siliwangi pada hari Selasa, 10 Desember 2024, menjadi salah satu program kampus yang dilaksanakan secara rutin. Program rutin Kuliah Kerja Lapangan ini menjadi sarana menempa mahasiswa untuk memahami pengetahuan langsung dilapangan. Mahasiswa diajak berkunjung ke lapangan untuk menggali berbagai informasi dan pengetahuan yang tidak didapat saat dikelas.

Kunjungan Universitas Siliwangi untuk mendapat edukasi guna mengetahui pengetahuan dan informasi luar kampus di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan mendapat sambutan hangat. Rombongan mendapatkan oleh-oleh berupa buku sebagai salah satu cara memperkenalkan Sangiran pada rombongan. “Terima kasih atas bekalnya, semoga manfaat bagi kami”, ungkap Zulfi Miftahudin selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi.

Zulfi mengaku ini merupakan kunjungan pertama ke Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan. “Ini kunjungan pertama kami, tujuan kami kemari adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang kehidupan praserajah”, jelasnya.

Kunjungan yang dilakukan mahasiswa Universitas Siliwangi di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan berjumlah 152 orang mahasiswa, dan 8 orang dosen pendamping. Melalui museum dan koleksinya, rombongan mendapat pengalaman baru, memperkenalkan dengan kebesaran masa lalu, dan juga menambah pengetahuan mereka.

Setelah mendapat materi Situs dan Museum Sangiran serta koleksinya, rombongan menyaksikan pemutaran film tentang Sangiran, rombongan Universitas Siliwangi diberikan sejumlah buku yang diterbitkan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Katalog Museum Manusia Purba Sangiran serta Jurnal Sangiran menjadi informasi berharga bagi rombongan Universitas Siliwangi untuk dibawa ke kampus. Katalog Museum Manusia Purba Sangiran serta Jurnal Sangiran dirasa tepat diberikan untuk akademisi yang mampu memberi pendalaman terhadap pengetahuan yang didapat dilapangan.

“Kami berharap Museum Sangiran dapat memberikan pembelajaran bagi mahasiswa kami, terima kasih atas sambutannya, berbagi ilmu, dan juga berbagai informasi yang disampaikan” seru Zulfi. 

Buku yang dapat menjelaskan tentang Situs dan Museum Sangiran bertujuan untuk memberi informasi bagi akademisi. Menjadi cara sederhana untuk mengenalkan akademisi pada Sangiran dan berbagai keistimewaannya. Terobosan ini menjadi sebuah kemajuan untuk mampu mendekatkan generasi penerus bangsa, mendapat informasi dari sebuah buku. (Wiwit Hermanto)