Homo erectus dan Homo sapiens mempunyai morfologi yang berbeda. Rangka Homo erectus lebih kekar dan kompak daripada Homo sapiens yang mengindikasikan secara fisik Homo sapiens lebih lemah dibanding Homo erectus. Di sisi lain, biometrik Homo sapiens menunjukkan karakter yang lebih berevolutif dan lebih canggih dari Homo erectus. Yang paling signifikan adalah bertambahnya kapasitas otak yang jauh lebih besar. Alat-alat mastikasi Homo erectus yang sangat kuat telah banyak tereduksi di kalangan Homo sapiens menunjukkan. Segi-segi morfologi dan tingkatan kepurbaannya menunjukkan perbedaan yang nyata antara dua spesies yang sangat dalam satu genus Homo tersebut. Homo sapiens akhirnya tampil sebagai spesies yang sangat tangguh dalam beradaptasi dengan iklim dan sekaligus menyebar ke segala penjuru dunia dengan cepat.
Kehadiran Homo sapiens sebagai manusia modern di muka bumi masih menjadi kontroversi dalam ilmu paleoantropologi. Kapan, di mana, dan bagaimana proses transformasi dari Homo erectus ke Homo sapiens belum terjawab secara utuh. Berbagai teori telah mewarnai munculnya Manusia Modern di dunia. Masing-masing teori mempunyai penganut serta mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Bukuran