Situs Sangiran berada di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah yang didiami sekitar 200 ribu penduduk yang hidup dan memberi warna situs ini. Salah satu warna itu adalah kesenian yang hidup ditengah masyarakat. Kesenian tersebut banyak hidup di tengah masyarakat dan terdapat berbagai kelompok yang melestarikannya.
Kesenian yang ada di tengah masyarakat itu, oleh BPSMP Sangiran coba untuk difasilitasi berupa peningkatan pemahaman dan kualitas kesenian yang dibawakan. Bentuk fasilitasi tersebut berupa penyelenggaraan Penyuluhan Cagar Budaya yang pada tahun 2018 ini dengan mengajak 2 kelompok kesenian masyarakat untuk mengikuti kegiatan.
Kegiatan Penyuluhan Cagar Budaya tahun ini mengambil tema “Implementasi Kesenian Masyarakat sebagai Atraksi Wisata di Sangiran”.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari sejak tanggal 5-7 Desember 2018 dengan 25 peserta. Narasumber yang dihadirkan merupakan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Di hari pertama, peserta diajak narasumber Iwan Setiawan Bimas, selaku Kasi Pemanfaatan BPMP Sangiran untuk mengenal tugas pokok dan fungsi BPSMP Sangiran. Tugas tersebut salah satunya adalah pemanfaatan situs, yang dalam hal ini mengajak masyarakat kesenian di Situs Sangiran. Dari kesenian ini masyarakat diajak untuk mampu menjadikan potensi sekitarnya sebagai lahan mencari tambahan nafkah selain juga melestarikan kebudayaan di sekitarnya. Peserta diajak untuk mengenal potensi mereka dan kemudian untuk berusaha meningkatkan potensi yang dimiliki.
“Kegiatan ini menjadi awal untuk menggugah kesenian masyarakat yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Diharap masyarakat mampu mengolah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat sebagai salah satu upaya pelestarian Situs Sangiran”, jelas Iwan.
Dengan kesenian masyarakat, diharap dapat memperkenalkan Sangiran pada publik yang kemudian menjadi menarik bagi berbagai orang. Semua itu diawali dengan menggugah kembali para pelaku kesenian agar tetap maju ke depan. (Wiwit Hermanto)