Kesenian Masyarakat di Sangiran Menjadi Modal Wisata

0
788

Kesenian masyarakat yang tumbuh dan berkembang di Sangiran menjadi nilai tambah dalam memberi suguhan tambahan bagi pengunjung Museum Sangiran. Selain menyaksikan koleksi yang ditampilkan di museum, pengunjung tentu ingin mendapatkan lebih, salah satunya kesenian masyarakat yang ada di Sangiran.
“Masyarakat memiliki kesenian yang berkembang, mereka telah memiliki kelompok yang sudah latihan secara rutin dan kemudian tampil di beberapa even, ini menjadi modal dasar bagi atraksi wisata di Sangiran. Perlu terus dikembangkan dan belajar dari kelompok lainnya untuk berkembang kedepannya”, seru Dr. Joko Aswoyo, S.Sen., M.Hum. dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta saat menjadi narasumber Penyuluhan Cagar Budaya yang dihelat BPSMP Sangiran pada Kamis, 6 November 2018.
Dalam penjelasannya pada para peserta, Joko memberikan motivasi bahwa kesenian masyarakat ini perlu terus dikembangkan. Terus belajar dari yang lain, seperti dengan mengamati gerak disekitar kita yang memerlukan imajinasi dan pemikiran. Untuk menjadi tumbuh dan berkembang memerlukan kerja keras dan itu memerlukan waktu yang cukup lama.


Dalam kesempatan ini, kelompok Teater Sangir yang diwakili oleh kelompok Gejog Lesung dan juga Tari Purba diajak untuk intropeksi diri. Memahami kisah hidup disekitarnya yang sangat istimewa yaitu kisah manusia purba yang tidak dimiliki setiap tempat. “Setiap kelompok memiliki gerakan tersendiri dengan cerita yang ada di sekitarnya sehingga ini menjadi modal anda, dengan tambahan kreasi dan berimajinasi dari sekeliling akan memberikan tambahan musik maupun gerak akan lebih baik. Tidak ada yang salah, kalau ada salah gerak harus ada rekan yang mengingatkan, ada yang lupa dialog harus ada yang memberi isyarat seperti bertanya untuk mengingatkan”, jelas Joko.
“Coba anda tampil sehingga ada pengunjung yang tertarik dengan suara dan gerak yang anda lakukan. Mungkin ada yang tidak tertarik tapi itu biasa, anda sudah punya modal awal, yaitu senang dengan apa yang anda lakukan, senang dengan kesenian ini. Itu menjadi modal dasar. Kembangkan terus sehingga bisa menjadi atraksi wisata, jadi pengunjung bukan hanya menyaksikan museum tetapi juga menyaksikan pentas dari kesenian masyarakat”, Joko menyemangati peserta.
Dengan “hembusan” seni masyarakat ini, diharap mampu memberi warna tambahan bagi keberadaan Situs dan Museum Sangiran. Mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk berkesenian sekaligus memberikan pengetahuan tentang Sangiran melalui kesenian sekaligus menjadi modal bagi atraksi wisata.