Memperkenalkan S17 Kepada Generasi Muda

0
740

Sangiran 17 atau dikenal juga dengan nama Pithecanthropus VIII, atau disingkat S17 merupakan salah satu temuan sisa manusia jenis Homo erectus yang penting dari Sangiran. Temuan ini ditemukan pada tahun 1969 oleh pemuda setempat bernama Tukimin bersama Towikromo. Mereka adalah dua orang yang menggantungkan hidup mereka dilahan pertanian yang mereka miliki.
S17 ditemukan di sebelah selatan Sungai Cemoro di Dukuh Pucung, Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Duplikat S17 banyak dikoleksi dan dipajang di museum paleoanthropologi terkemuka di seluruh dunia dan dijadikan referensi penting untuk merekonstruksi wajah Homo erectus.
Kisah itu yang diceritakan kembali pada peserta sosialisasi yang bertemakan pendidikan penguatan karakter bagi siswa tingkat SMP-SMA sederajat pada hari Rabu, 11 Desember 2019. Kegiatan ini mengambil tempat di Museum Manusia Purba Klaster Dayu dan kemudian ke lokasi penelitian dan lokasi penemuan S17.
Di lokasi penemuan S17, peserta tidak hanya dikenalkan dengan lokasi temuan pada tahun 1969 saja tetapi dikenalkan dengan S17 yang sudah dibalut teknologi. Peserta diajak mengenal S17 melalui buku berjudul Katalog Homo erectus yang didalamnya terdapat informasi tentang temuan S17 yang fenomenal itu.
Buku yang sudah dibalut teknologi sangat bermanfaat memberikan pemahaman bagi peserta, dengan teknologi augmented reality (AR). Peserta diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi untuk membuktikan teknologi dalam buku ini. Dengan telpon genggam yang sudah memiliki aplikasi augmented reality (AR) mempermudah dalam memberikan keterangan dan penjelasan.
“Wah apik ki (Wah bagus ini)”
“Aku lihat sini”
“Kok bisa seperti ini?”
“Kelihatan begitu nyata”
“Tengkoraknya ada di buku ini, semua kelihatan jelas”
Demikian beberapa komentar peserta yang merasakan langsung suasana penemuan S17, seolah kembali ke tahun 1969 dimana S17 ditemukan. Serasa menoleh ke masa lalu dan menyaksikan langsung Tukimin dan Towikromo menemukan S17 yang fenomenal itu.


“Melalui buku dengan teknologi, kami mencoba mendekati kaum milenial, mengedukasi mereka melalui apa yang mereka senangi dan gandrungi”, jelas Iwan Setiawan Bimas selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran.
Melalui teknologi, BPSMP Sangiran mencoba memberikan pengetahuan bagi publik, khususnya bagi generasi muda. Generasi penerus pembangunan bangsa, sebuah tugas yang oleh BPSMP Sangiran mulai diberi edukasi dan pengetahuan tentang kebesaran Sangiran, pada kegiatan ini diawali dengan mengenalkan S17 melalui buku dengan balutan teknologi.(Wiwit Hermanto)