Libur cuti bersama Idul Fitri 1439 Hijriyah tanggal 11-20 Juni 2018 yang berbarengan dengan libur sekolah hingga tanggal 15 Juli 2018 mempengaruhi jumlah pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran. Menurut data pengunjung tanggal 9-20 Juni 2018, pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran 29.563 orang.
Pengunjung mendapatkan pengetahuan sekaligus wisata di Museum Manusia Purba Sangiran selain juga dimanfaatkan untuk swafoto dan foto bersama sebagai kenangan liburan di Idul Fitri. Dengan berbagai tema di museum, dilengkapi dengan display yang menarik, fosil-fosil asli sebagai bukti kebesaran Sangiran dimasa lalu, teknologi modern yang menyertainya serta suasana menyenangkan disekitarnya membuat pengunjung merasa nyaman untuk berkunjung.
Tema Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan sebagai Visitor Center menyajikan 3 ruang pamer yang mampu memberi pengetahuan bagi pengunjung. Selain itu, pengunjung dapat bersantai menikmati suasana khas Sangiran di gazebo yang telah disediakan. Selain itu Wahana Edukasi sebagai lokasi pamer temporer memberi sajian lain kekayaan Sangiran.
Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung menyajikan sejarah penelitian saat Situs Sangiran pertama kali didatangi peneliti asing. Museum ini memberikan pengetahuan bahwa Sangiran saat ini tak lepas dari jasa-jasa para peneliti asing yang sudah mulai meneliti di Sangiran sejak awal tahun 1900-an. Para peneliti yang berjasa memperkenalkan Sangiran diungkap disini dengan singkat tapi dapat memberikan penjelasan bagi pengunjung.
Evolusi Manusia yang masih banyak menjadi pertanyaan banyak orang disajikan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Bukuran. Dengan suasana asri, museum ini menawarkan pengetahuan singkat yang mampu memberi pencerahan bagi kisah evolusi manusia. Penjelasan di museum ini disampaikan melalui penjelasan maupun display serta dilengkapi dengan teknologi modern dan tak ketinggalan manekin 3 tipe Homo erectus.
Melalui “Lorong Waktu” Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu menyajikan penjelasan tentang jejak kehidupan manusia purba dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan tema yang dibawakan museum ini, yaitu tentang Lapisan Tanah yang ada di Situs Sangiran. Di museum ini pula, pengunjung dapat menikmati suasana dan keindahan yang ada di museum ini. Selain itu, pengunjung usia anak dapat bermain dengan permainan yang telah disediakan.
Untuk menyaksikan penelitian yang telah dilakukan para peneliti, pengunjung dapat menyaksikannya di Museum Lapangan Manyarejo. Pengunjung dapat menyaksikan kotak ekskavasi yang dulu pernah menjadi lokasi penelitian para peneliti. Selain itu, kisah-kisah masa lalu tentang Sangiran dan juga penelitian yang pernah dilakukan, disajikan di museum ini.
Museum-museum tersebut menyedot pengunjung di libur Idul Fitri tahun ini. Sebuah kisah masa lalu tersaji di museum ini yang diperuntukkan bagi pengunjung. Pengunjung yang haus akan hiburan melalui wisata dan juga mendapat pengetahuan berharga tentang masa lalu, sebuah kebesaran yang disajikanNya di Sangiran yang menjadi kebanggaan bangsa dan juga dunia. (Wiwit Hermanto)