Penataan dilakukan oleh tim dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Ini bertujuan agar tampilan ruang dalam museum yang berlokasi di Komplek Perum Bumi Sari Ayu, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu ini, lebih menarik sekaligus memberikan informasi yang lengkap kepada pengunjung.
“Penataan interior ini merupakan kegiatan bantuan teknis dari BPSMP Sangiran untuk peningkatan dan penataan museum Buton,” kata Iwan Setiawan Bimas, Pamong Budaya BPSMP Sangiran.
Dalam penataan interior museum, tim menambahkan antara lain replika manusia purba, dan fitrin atau showcase (tempat untuk mendisplay fosil manusia purba Bumiayu).
https://fc40a3249dbacbda1a692468580388f3.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html Lalu ada juga poster yang berisi informasi tentang lini masa situs Bumiayu (1920-2020), geologi Bumiayu, manusia purba Bumiayu dan budayanya serta fauna Bumiayu.”Jadi pengunjung tidak hanya melihat bentuk fosil, tapi juga memperoleh informasi yang lengkap tentang Situs Bumiayu,” katanya.
Dengan peningkatan dan penataan ini, museum purbakala Buton Bumiayu nantinya bisa menjadi rujukan pelajar yang akan belajar tentang masa prasejarah di Bumiayu, Kabupaten Brebes.”Tidak hanya pelajar, tapi juga para peneliti. Mereka bisa mampir sebelum atau setelah penelitian lapangan,” katanya.
Selain bantuan penataan display, Sangiran juga setiap tahunnya melakukan konservasi fosil dan workshop untuk para pelestari Situs Bumiayu.
Koordinator Museum Purbakala Buton Bumiayu Rizal Rafli mengatakan, museum dibangun secara swadaya pada 2015.”Museum berukuran 8×12 meter ini untuk menyimpan fosil fosil temuan,” ujarnya.
Pihaknya menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada BPSMP Sangiran yang telah memberikan bantuan teknis terkait penataan interior museum.”Selama ini sudah banyak pelajar yang berkunjung. Dengan tampilan baru ini, kita berharap nantinya kunjungan ke museum akan meningkat,” ujarnya.
Sumber: suaramerdeka.com/regional/pantura/
