Informasi Kebudayaan bagi Masyarakat

0
491

Salah satu isu strategis Direktorat Jendral Kebudayaan adalah penyusunan Konten Media Kebudayaan, “Kanal Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan”. Untuk melakukan hal tersebut perlu sinergi berbagai pihak, dari pusat hingga daerah untuk menyatukan visi. Untuk itu, Direktur Jendral Kebudayaan mengadakan rapat guna menyusun Konten Media Kebudayaan yang merupakan konten kebudayaan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Guna menyusunan Konten Media Kebudayaan, “Kanal Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan”, diadakan Rapat Kanal Budaya pada tanggal 6-7 Januari 2021 melalui Zoom Meeting. Rapat ini diikuti oleh seluruh Unit Kerja Eselon 2 dan Unit Pelaksana Teknis Kebudayaan.
Dalam sambutannya, Hilmar Farid selaku Direktur Jendral Kebudayaan mengungkapkan, “Kanal budaya sdh dibicarakan 2-3 thn lalu untuk menyatukan publikasi kita dalam 1 saluran”.
Publikasi kebudayaan diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat yang memerlukan informasi kebudayaan. Ini menjadi saluran komunikasi dalam upaya menyebarluaskan informasi kebudayaan pada masyarakat. Informasi yang dapat dimanfaatkan pada bidang budaya dan juga mampu mengedukasi masyarakat serta bidang pendidikan. Hal ini diharapkan mampu memperkuat benteng kebudayaan Indonesia selain juga mampu menjadi sumber informasi.
“Masing-masing kita punya jaringan-jaringan sendiri, sudah banyak produksi dengan jaringan masing-masing dengan kualitas masing-masing. Semua punya akun sendiri bahkan ada kerjasama dengan media setempat”, jelas Hilmar.
Dengan berbagai produksi informasi kebudayaan pada masing-masing satuan kerja, kebudayaan memiliki berbagai kekayaan konten kebudayaan. Kekayaan konten ini yang menjadi kelebihan dalam kebudayaan yang sudah seharusnya dipublikasikan secara maksimal. Publikasi ini memerlukan jaringan dalam menyebarluaskan informasi bagi masyarakat.
Untuk itu, Hilmar menyebutkan bahwa, “Perlu konsolidasi sumber daya ini yang perlu digarisbawahi untuk menjadi solid. Sumber daya harus dikumpulkan hingga dampaknya besar”.
Dengan sumber daya yang dimiliki, diharap kelebihan dari kebudayaan dapat dipublikasikan dengan dampak yang baik bagi masyarakat. Masyarakat dapat mendapat informasi kebudayaan dari sumber-sumber informasi kebudayaan.
Hal ini sudah menjadi pembicaraan sebelumnya dan saat ini, Hilmar merasa perlu disatukan guna memaksimalkan penyebaran informasi. “Kanal budaya sdh dibicarakan 2-3 thn lalu untuk menyatukan publikasi kita dlm 1 saluran”, tutup Hilmar. (Wiwit Hermanto)