Historis Penelitian Sangiran di Klaster Ngebung

0
1153

Dalam rangka pengenalan Situs Sangiran dan museum yang berada di dalamnya, BPSMP Sangiran bekerjasama dengan stasiun Televisi Nasional untuk membuat program dengan kerangka tur wisata di museum-museum klaster Sangiran. Pengenalan dan penyebaran informasi ini perlu dilakukan agar masyarakat mengetahui apa Situs Manusia Purba Sangiran itu. Dengan menggandeng media elektronik berskala nasional BPSMP Sangiran membidik lebih luas lagi jangkauan masyarakat yang akan menerima informasi tersebut yang juga berarti akan semakin banyak lagi masyarakat yang mengenal Situs Sangiran.
Keberadaan museum di klaster-klaster pengembangan menjadi sasaran pengenalan kepada masyarakat karena museum dijadikan sebagai pusat informasi yang mampu menjembatani potensi nilai penting ilmu pengetahuan Situs Sangiran dengan tingkat pemahaman semua kalangan masyarakat.
Episode Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung merupakan episode pengenalan tentang sejarah panjang penelitian di Situs Sangiran. Kepala Unit Klaster Ngebung, Wahyu Widianta, S.S mengatakan bahwa kegiatan penelitian merupakan tonggak awal dikenalnya Situs Sangiran di kalangan peneliti asing. Potensi prima atas temuan-temuan baik fosil manusia, artefak, fosil fauna, dan perlapisan geologinya mampu memberikan gambaran kehidupan masa lalu. Karena nilai penting tersebut juga Situs Sangiran kemudian ditetapkan menjadi Situs Warisan Dunia pada tahun 1996. Namun demikian, penelitian terus dilakukan hingga saat ini. Seperti makna filosofis yang digambarkan dari display kerangka Stegodon di bagian akhir Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Ngebung, penelitian belumlah selesai. Masih diperlukan penelitian yang hasilnya akan melengkapi “puzzle” cerita Sangiran yang tidak pernah berakhir. (ISB)