Masih sebuah even internasional yang dilaksanakan dalam rangkaian peresmian Museum Sangiran adalah kuliah lapangan (field-school) berupa ekskavasi di Pucung, bagian selatan Kubah Sangiran, pada bagian bawah endapan pasir fluvio-volkanik anggota litologi Formasi Kabuh. Field-school ini merupakan kejasama antara Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran dengan Muséum National d’Histoire Naturelle (Perancis) dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, diikuti oleh 38 peneliti muda dari Indonesia, Perancis, Korea Selatan, Thailand, dan Filipina. Mereka berbaur menjadi satu dalam sebuah penelitian bersama selama 3 minggu, untuk mencermati pola hidup Homo erectus dan habitatnya pada sekitar 700.000 tahun yang lalu.
Selengkapnya silahkan klik disini
