Oppennorth adalah ahli geologi lulusan Delft Technical University (Technische Hoogeschool Delft). Ia lahir tahun 1881 di Belanda. Oppennorth menimba banyak pengalaman saat bekerja untuk ekspedisi Salenka di Trinil tahun 1907. Dari sana, karirnya berkembang. Ketertarikan dan kemampuan teknisnya tercatat sepanjang 30 tahun karirnya di bidang survey geologi, terutama dalam menentukan konteks stratigrafi Homo erectus yang ditemukan selama Program Pemetaan Pulau Jawa. Tahun 1931-1932, ia mengidentifikasikan fosil Ngandong I-III (kini diberi kode Ng 1-4), dan mengevaluasi konteks Ngandong V (kni diberi kode Ng 6), sebuah fosil yang ditemukan in situ (berada dalam konteks lapisan tanah penyimpanannya).
Pada 31 Juli 1933, ia resmi berhenti bekerja dari program ambisius tersebut. Tidak jelas kapan ia meninggalkan Jawa, tetapi ia kembali ke Belanda karena istrinya jatuh sakit dan ketiga anaknya ingin melanjutkan sekolah di negeri kelahiran mereka. Kepulangannya ke Belanda tak menyurutkan gairahnya pada penelitian temuan Ngandong.
Kepada Pemerintah Hindia Belanda, ia mengirimkan surat permintaan resmi agar fosil-fosil temuannya di kirim ke Belanda untuk dipelajari. Permintaannya tidak dipenuhi. Fosil Manusia Ngandong semakin tak terjangkau. Perhatian Oppennorth lantas beralih pada penelitian artefak dari lembah Sungai Bengawan Solo. Tahun 1936, artikelnya, “A Prehistoric Cultural Center along the Solo river” dipublikasikan dalam Journal of the Royal Netherlands Geographic Society. Ia juga berkontribusi pada International Symposium on Early Man di Philadelphia, Amerika Serikat tahun 1937.
Sumber: Museum Manusia Purba Klaster Ngebung