Bimtek Dokumentasi; Demi Peningkatan Kompetensi

0
435

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendokumentasian Cagar Budaya yang mengambil tempat di Bandung, Jawa Barat. Bimtek ini diadakan sejak tanggal 5 hingga 9 November 2019 yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga pemotretan cagar budaya yang kompeten.
Untuk mencapai tujuan tersebut, peserta dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebudayaan se-Indonesia diberi berbagai materi yang mendukung tujuan Bimtek. Narasumber yang mengisi berasal dari praktisi dan juga pejabat yang terlibat aktif dalam penyusunan aturan pendokumentasian cagar budaya. Dengan narasumber ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan pengetahuan peserta.
Para peserta yang banyak berpengalaman dalam pendokumentasian cagar budaya di UPT masing-masing mendapat pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat. Pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat saat bekerja di lapangan. Bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dokumentasi yang dihasilkan serta mampu meningkatkan kapasitas diri.
Materi tentang kode etik dan perundang-undangan yang berlaku diberikan sebagai pembuka agar peserta memiliki pemahaman tentang aturan yang harus ditaati saat bertugas. Materi dokumentasi sebagai dasar dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan disampaikan melalui materi Pengantar Dokumentasi.


Teori pemotretan cagar budaya disampaikan secara gamblang melalui penjelasan dan diskusi antara peserta dengan narasumber. Berbagai pengalaman di lapangan menjadi materi yang menarik di diskusikan sehingga peserta mendapat pencerahan. Pemotretan bangunan dan struktur menjadi bahasan yang membuat diskusi makin menarik untuk menjadi dasar implementasi dan praktek di lapangan.
Terjadi berbagi pengalaman, permasalahan yang dihadapi di lapangan, dan juga solusi untuk memecahkan masalah. Dengan cara ini, peserta mendapat pengalaman dari peserta lainnya, bertukar informasi dan juga wawasan.
Untuk mempraktekkan teori yang diberikan, peserta diajak ke daerah Braga yang banyak terdapat bangunan cagar budaya. Peserta sebanyak 30 orang dibagi dalam 5 kelompok yang akan berupaya untuk mempraktekkan ilmu yang didapat di ruang. Dalam mempraktekkan materi, peserta didampingi narasumber yang sudah banyak memiliki pengalaman dalam dunia fotografi.
Peserta diajak bukan hanya melakukan pemotretan saja tetapi juga untuk membuat foto jurnalistik, foto yang dapat memberi penjelasan pada publik. Sebuah foto cagar budaya yang mampu memberikan sebuah cerita yang bermanfaat memberi pengetahuan pada publik akan cerita masa lalu yang ada pada cagar budaya. (Wiwit Hermanto)