Hujan yang turun di Kota Surakarta hari Selasa 24 April 2018, tidak menyurutkan langkah kegiatan Bioskop Keliling (Bioling). Berlokasi di Pendhapi Gedhe Balai Kota Surakarta, BPSMP Sangiran memutar film di kegiatan Bioling.
Saat pemutaran film berjudul “Golek Balung Buto”, para penonton terutama penonton cilik mendekat dan menonton dengan asyiknya. Film ini memang difokuskan untuk anak dengan lakon Balung Buto yang diperankan anak-anak. Dengan pemeran anak-anak ini menarik minat penonton cilik untuk menikmati cerita film tersebut. Seorang penonton cilik mengaku, “Sudah pernah 2 ato 3 kali ke Sangiran tapi belum pernah nonton film ini, baru ini nonton filmnya”.
Dikisahkan tentang sebuah mitos yang sudah tergerus waktu. Saat diawal kedatangan peneliti asing di Sangiran, masyarakat mengenal fosil sebagai benda magis dan dimanfaatkan sebagai obat dan jimat.
Masyarakat percaya bahwa fosil yang ada di sekitar mereka adalah tulang para raksasa. Para raksasa itu dipimpin oleh Raja Tegopati, merusak dan memerangi warga desa. Mengetahui hal itu Raden Bandung tampil membela rakyat yang dizalimi Raja Tegopati. Kisah kepahlawan ini menjadi cerita turun temurun sebagai pengantar tidur anak kala itu.
Balung Buto sendiri berarti tulang raksasa. Masyarakat kala itu yakin bahwa fosil merupakan tulang raksasa yang tidak boleh diganggu. Masyarakat tidak tahu bahwa fosil-fosil di sekitar mereka merupakan sebuah kunci pengetahuan bagi masa depan.
Mitos itu diangkat sebagai pengetahuan bagi masyarakat masa kini. Film “Golek Balung Buto” merupakan sebuah pengajaran bagi generasi muda agar menghargai sejarah yang bermanfaat bagi masa kini dan bermanfaat bagi masa depan. Film ini membuat penonton cilik terbius akan ceritanya. Semoga kisah ini menjadi pengetahuan bagi generasi muda agar paham akan sebuah mitos masa lalu sebagai pijakan untuk maju ke depan. (Wiwit Hermanto)