Monumen S 27 Begitu Menggoda

0
830

Sosialisasi menyasar generasi muda yang diadakan BPSMP Sangiran melalui Seksi Pemanfaatan tidak saja menyimak materi di dalam ruang saja tetapi juga peserta diajak ke lapangan. Di lapangan, peserta berkunjung ke lokasi  Monumen Drepo, Monumen S 27, dan Monumen Trianggulasi. Ketiga monumen ini terletak di dalam Situs Sangiran dan memiliki kisah panjang di penuh sejarah masa lalu.

Monumen Drepo terletak di Drepo, Bukuran, Kalijambe, Sragen meninggalkan kenangan berbagai jenis temuan, yaitu fosil binatang laut, buaya yang merupakan binatang rawa, dan berbagai binatang darat. Monumen Trianggulasi terletak di Ngebung, Kalijambe, Sragen tak jauh dari Museum Manusia Purba Klaster Ngebung. Di monumen ini pada sekitar tahun 1934, von Koenigswald menemukan berbagai artefak alat batu. Monumen S 27 terletak di tepi saluran Bapang Dusun Sangiran, Krikilan, Kalijambe, Sragen dengan temuan atap tengkorak manusia purba yang dikenal dengan sebutan Sangiran 27 atau disingkat S 27.

Iwan Setiawan Bimas, S.S. selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran mengatakan, “Kunjungan ke monumen dilakukan untuk mengenalkan kepada para siswa dan memberikan informasi bahwa potensi Sangiran tidak hanya terbatas kepada apa yang disajikan di museum, namun lebih luas lagi disampaikan bahwa di kawasan Sangiran masih banyak terdapat lokasi-lokasi penting dan potensial bagi perkembangan ilmu pengetahuan”.

“Di samping itu, para siswa juga diajak untuk ikut peduli terhadap kelestarian lokasi-lokasi penting tersebut dengan menjaga kebersihan dan melakukan perawatan”, tambahnya.

Di Monumen S 27, peserta diberi tambahan pengetahuan melalui Katalog Homo erectus yang dibalut dengan teknologi. Dengan mengunggah aplikasi Augmented Reality, pembaca dapat melihat langsung bentuk S 27 dan akan merasa lebih dekat dengan berbagai temuan tengkorak yang ada dalam katalog ini. Untuk dapat menyaksikan dan lebih dekat dengan temuan Homo erectus yang ada di katalog ini, anda dapat menggunggah klik disini. (Wiwit Hermanto)