Desa Banjarejo ramai diperbincangkan publik dan peneliti setelah berita penemuan fosil kepala kerbau oleh warga Desa Banjarejo pada tahun 2015. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP Sangiran) pada tanggal 7 hingga 18 Februari 2017 telah melaksanakan kegiatan kajian potensi di wilayah Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. Kajian tersebut merupakan kelanjutan dari kajian yang dilakukan tahun 2016 yang telah berhasil mengungkap potensi Banjarejo baik dari sisi arkeologi, geologi, dan paleontologi walaupun belum semuanya. Kegiatan kajian tahun 2017 menitikberatkan pada data sebaran potensi Cagar Budaya baik secara lateral maupun vertikal. Untuk menjawab permasalahan kajian maka diterapkan teknik survei permukaan dan ekskavasi dalam upaya pengumpulan datanya.
Survei permukaan dilakukan pada area-area yang belum teramati, baik dari sisi arkeologi maupun singkapan geologi. Daerah yang telah disurvei pada tahun 2017 meliputi Dusun Tengger, Dusun Kalanglundo, Dusun Peting sisi utara-barat, Dusun Dumpil sisi barat, Dusun Nganggil sisi timur, dan Dusun Cungkup serta mengamati singkapan tebing di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan. Dari hasil survei diperoleh data berupa sebaran fosil di sisi timur, barat, selatan, dan utara. Sementara proses pengumpulan data sebaran secara vertikal dengan ekskavasi dilakukan dengan membuka tiga lubang uji (test pit). Lokasi lubang uji berada di Bukit Dermo, Dusun Nganggil yang berdekatan dengan lokasi ekskavasi pada tahun 2016. Dari hasil ekskavasi diperoleh data jenis fauna sebanyak 330 fragmen dan berdasarkan hasil identifikasi sementara diketahui fosil fauna tersebut terdiri dari jenis Proboscidae, Cervidae, Cervus sp., Bovidae, Bubalus paleokerabau, Bibos paleosondaicus, Crocodilus sp., Gavialis sp., dan Isurus sp. Selain data fosil fauna, diperoleh pula temuan 2 bola batu dari kotak ekskavasi dan 2 bola batu dari survei. Hasil yang telah diperoleh telah menambah gambaran dan pengetahuan mengenai potensi Cagar Budaya di Daerah Banjarejo. (Dian)
