Belajar Pemasaran Museum dan Relasi Publik di Museum Zaans dan Zaanse Schans: Catatan Perjalanan dari Belanda (bagian 1)

0
422
Verkade experience, ruang pembuatan coklat dan biskuit

Dalam rangka peningkatan kompetensi bagi profesional museum dan pengelolaan museum, Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bekerja sama dengan Kedutaan RI di Belanda dan Kerajaan Belanda mengadakan kegiatan Short course competency enhancement for museum director and staff. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 9-13 Desember 2019 dan diikuti perwakilan UPT dan museum di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan-salah satunya BPSMP Sangiran, serta perwakilan dari Sekretariat Jenderal Kebudayaan dan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.
Hari pertama kegiatan-tanggal 9 Desember, dilakukan di Zaanse Schans dan Museum Zaans. Zaanse Schans merupakan sebuah desa tradisional tempat para pekerja di masa lalu yang sejarahnya masih dapat ditelusuri meski abad ke-19 telah berlalu dan ini adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana peserta kegiatan dapat melihat kincir angin (windmill) tradisional yang berfungsi normal hingga saat ini.
Adapun Museum Zaans, yang buka setiap hari 10.00-17.00, memberikan gambaran historis tentang orang-orang dan industri tua di Zaanse Schans. Koleksinya sangat beragam mulai dari koleksi lukisan, kostum, furnitur, perlengkapan rumah tangga serta industri masyarakat Zaans dari masa ke masa. Museum ini juga menyediakan ruang Verkade Experience yang menceritakan sejarah pembuat coklat dan biskuit, di mana pengunjung dapat melihat proses pembuatannya secara langsung.

Interior view of Zaans Museum

Dalam kegiatan di Museum Zaans, peserta kegiatan competency enhancement for museum mendapatkan penjelasan dari Marije Kool, Wakil Kepala Museum Zaans. Marije Kool menyampaikan penjelasan tentang bagaimana cara mengelola museum yang terintegrasi dengan desa tradisional Zaanse Schans sebagai “one stop destination“, strategi pemasaran dan publikasi, sumber pendanaan, dan salah satu yang menarik adalah pelibatan sukarelawan/volunteer dalam operasional wisata di sana.

Desa tradisional Zaanse Schans
Salah satu koleksi Museum Zaans

Hal-hal baru dan unik semacam pelibatan volunteer inilah yang diharapkan dapat dipelajari dan menjadi best practice bagi peserta kegiatan dari Indonesia sehingga ke depannya dapat diaplikasikan di masing-masing museum.(Mujib)