Museum Manyarejo merupakan satu-satunya museum lapangan yang ada di Situs Manusia Purba Sangiran. Disebut museum lapangan karena museum ini dibangun dilokasi penelitian arkeologi. Tujuan pembangunan museum ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang proses penelitian arkeologi.
Untuk menunjang tujuan tersebut maka dihalaman Museum Manyarejo disajikan kotak asli hasil ekskavasi arkeologis lengkap dengan temuan yang insitu yang sengaja tidak diangkat dari kotak galian. Untuk melindungi kotak ekskavasi tersebut, disana dibangun greenhouse. Suhu didalam greenhouse tersebut lembab dan tidak ada sirkulasi udara yang memadai sehingga mengakibatkan banyaknya tumbuhan lumut dikotak ekskavasi tesebut. Tahukah kalian apa itu lumut? Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat lembab atau perairan yang biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan. Untuk menanggulangi lumut tersebut tim pelindungan telah mengadakan uji coba penghilangan lumut dengan menggunakan beberapa bahan kimia sebagai bahan konservan.
Pada tanggal 07 Mei 2015 yang lalu, tim konservasi melakukan percobaan untuk menghilangkan lumut dikotak ekskavasi tersebut dengan menggunakan bahan-bahan kimia, seperti; paraloid, herbisida, dan NaCl/garam. Percobaan penanggulangan lumut dilakukan di tiga media yang sama tetapi berbeda tempat, sehingga dengan percobaan tersebut akan dapat dilihat perbedaan pengaruhnya antara bahan kimia yang satu dengan yang lain. Bahan kimia manakah yang dengan cepat akan menghilangkan lumut dan manakah yang akan lambat menghilangkan lumut dan bahan kimia manakah yang justru tidak bias menghilangkan lumut.
Penggunaan ketiga bahan kimia tersebut sebenarnya mempunyai beberapa alasan. Menurut cerita masyarakat Manyarejo, NaCl/garam mampu menghilangkan lumut dengan cara disebarkan di media yang banyak lumut, sedangkan penggunaan herbisida biasanya diaplikasikan oleh masyarakat untuk membunuh rumput di ladangnya, dan alasan menggunakan paraloid merupakan bagian dari uji coba dari tim konservasi. Sampai saat ini tim konservasi BPSMP Sangiran masih melakukan pengamatan secara berkala terhadap hasil percobaan yang telah dilakukan. (Diyah Eka Lestari)
Berikut merupakan dokumentasi hasil kegiatan tim perlindungan:
1. Percobaan menggunakan NaCl
2. Pecobaan menggunakan bahan kimia herbisida
3. Percobaan menggunakan paraloid