Penafsiran Kembali Nasionalisme Dan Pendewasaan Masyarakat

0
1186

Penafsiran Kembali Nasionalisme Dan Pendewasaan Masyarakat

Oleh: Wahyudi Kumorotomo

 

Salah satu kekhawatiran yang muncul setelah bangsa Indonesia sejak tahun 1998 mengalami transisi menuju ke arah sistem politik yang demokratis ialah munculnya etno-nasionalisme yang mengarah kepada cerai-berainya negara kesatuan. Setelah rakyat terbebas dari represi oleh rejim otoritarian yang telah berlangsung selama puluhan tahun di bawah pemerintah Orde Baru, seketika muncul berbagai tuntutan yang dilandasi oleh sentimen etnis dan kedaerahan. Tuntutan kemerdekaan muncul di mana-mana setelah lepasnya Timor-Timur dari bumi pertiwi. Beruntung bahwa untuk sebagian kekhawatiran akan adanya “balkanisasi” dan disintegrasi oleh gerakan separatis itu tidak terjadi. Tetapi isu putra daerah masih menjadi sesuatu yang tiba-tiba menjadi sangat peka dalam pemilihan gubernur, bupati atau walikota. Tuntutan akan adanya pemekaran daerah yang dilandasi oleh identitas etnis juga masih terus berlangsung.

Setelah satu windu gerakan reformasi, sebagian besar masyarakat semakin kecewa dengan arah demokratisasi yang tengah terjadi. Keterbukaan politik, kebebasan berpendapat, dan mekanisme politik yang tercipta sejauh ini tampaknya belum mampu menjawab esensi demokratisasi yang sesungguhnya. Demokratisasi ternyata telah “dibajak” oleh sekelompok elit sehingga yang muncul adalah oligarkhi sedangkan kebebasan politik yang dimiliki oleh rakyat terkadang tidak dapat tersalur dengan efektif untuk kepentingan publik. Ekses demokratisasi yang setengah matang itu muncul dalam bentuk kekerasan politik (mobocracy), politik uang, premanisme, serta pragmatisme yang kelewat batas. Ekses semacam itu terkadang bukan saja melibatkan unsur aparat birokrasi, tetapi juga oleh sebagian elemen yang sesungguhnya diharapkan untuk dapat menjadi modal bagi berkembangnya masyarakat madani.

Tulisan ini bermaksud mengangkat isu-isu di seputar masalah yang sekilas tampak tidak berhubungan, yaitu nasionalisme dan kedewasaan berpikir masyarakat di era yang lebih demokratis. Tetapi masalah inilah yang dalam jangka panjang akan menentukan keutuhan dan identitas Indonesia sebagai bangsa yang berkarakter dan sekaligus bermartabat. Di sini tidak akan diungkapkan kesimpulan yang utuh atau solusi yang menyeluruh terhadap masalah-masalah ini. Sebaliknya, yang akan dimunculkan mungkin justru sejumlah pertanyaan yang perlu didiskusikan dan diperdebatkan secara terbuka.

Selengkapnya download file pdf berikut ini: Penafsiran_Nasionalisme-Kumoro