Bioling BPNB DIY Turut Menyemarakkan Hari Jadi Gunungkidul ke-187

0
631

Wonosari 9 Mei 2018, BPNB DIY – Alun-alun kota wonosari semarak akan pesta rakyat dan gelaran kesenian yang diselenggarakan dari tanggal 8 s.d. 12 Mei 2018. Banyak acara dihelat pada kurun waktu tersebut. Pentas kesenian dari banyak sanggar kesenian maupun para pegiat seni yang menampilkan reog, tari-tarian, ketoprak, campursari hingga wayang kulit ditampilkan pada Pentas Panggung Kesenian di Alun-Alun Wonosari. Pada hari rabu 9 Mei 2018 malam, bioskop keliling (bioling) Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta (BPNB DIY) turut menyemarakkan hari jadi Gunungkidul ke-187.

Pasar malam; pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm); panggung seni; kesemuanya dihadirkan dan diselenggarakan oleh dinas-dinas terkait Kabupaten Gunungkidul. Hal ini menunjukkan bahwa hari jadi Gunungkidul memang diperuntukkan bagi masyarakat Gunungkidul yang pada rabu malam khususnya, menyaksikan sajian hiburan musik dan film sembari menikmati kuliner jajanan para pedagang atau hiburan khas pasar malam lainnya yang difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Acara pada hari ke-2 pelaksanaan Pentas Panggung Kesenian diisi dengan parade band dan layar tancep, di mana pada kesempatan ini BPNB DIY berpartisipasi dengan memutarkan film bioskop dan film dokumenter yang memiliki nilai-nilai budaya dan berkarakter. Band-band putra daerah wonosari tampil sejak sore hari pukul 15.30 WIB hingga sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah itu dilanjutkan dengan acara layar tancep/sorot/bioskop keliling (bioling) dari BPNB DIY.

Film yang diputar berjudul “Para Pemburu Gajah”. Pada film ini diceritakan tentang 5 sekawan yang berusaha membebaskan gajah sumatra yang menuju punah dari buruan para pemburu yang ingin mendapatkan gajah untuk kepentingan mereka sendiri. Pada film ini digambarkan beberapa nilai-nilai yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan nyata seperti kesetiakawanan, kerja sama, pentingnya menjaga kelestarian alam termasuk dengan hewan-hewannya, serta bersimpati dengan sesama makhluk Tuhan. Pada pemutaran malam ini, BPNB DIY berharap agar para penonton layar tancep/bioling dapat mengambil hikmah dari film yang diputar, di mana sudah seharusnya kita sebagai manusia, harus membudayakan hidup serasi dan selaras dengan alam serta segala hal yang ada di dalamnya, termasuk hewan yang ada, agar keseimbangan alam selalu dapat terjaga dengan baik tanpa ada eksploitasi berlebihan di dalamnya.

Lestari Budayaku Lestari Negeriku,
Salam Budaya.
(bpw)