Padang (BPNB Sumbar) – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat menggelar Workshop Kesejarahan dan Kebudayaan di Kota Padang pada 25 Oktober 2017. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Daima, Padang dan akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansarullah.
Pelaksanaan Workshop Kesejarahan dan Kebudayaan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kreatifitas para pengajar sejarah khususnya dalam konteks penulisan. Sesuai dengan tema Meningkatkan Kreatifitas Tenaga Pendidik, maka para peserta yang diundang dalam kegiatan ini adalah guru-guru mata pelajaran sejarah dan budaya SMP dan SMA se Kota Padang. Sebelumnya para peserta yang diundang diminta untuk menyerahkan tulisan baik berupa artikel ilmiah, puisi serta cerpen tentang sejarah.
Dalam sambutannya Mahyeldi menyampaikan bahwa dukungannya dan sangat mengapresiasi kegiatan workshop sejarah dan kebudayaan tersebut. Selain menambah wawasan para pendidik, ilmu yang diperoleh juga dapat diimplementasikan langsung kepada anak didik. Dia menambahkan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan program pemerintah kota Padang. Selain itu, dia juga menambahkan bahwa pemerintah kota Padang sekarang ini sedang melaksanakan pendataan situs-situs yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai obyek wisata serta obyek edukasi.
Selama pelaksanaan workshop, sekitar 40 orang peserta didik akan dibekali materi bagaimana menulis sejarah dan budaya dengan baik. Materi ini akan diberikan di hari pertama yang akan diaplikasikan dalam membuat rulisan di hari kedua. Selanjutnya hasil-hasil karya peserta akan dinilai pada hari ketiga, sekaligus menyerahkan apresiasi kepada peserta terbaik.
Ada tiga nara sumber yang didapuk untuk memberikan materi pada kegiatan ini antara lain: Prof. Gusti Asnan, Dr. Zainal Arifin, Dra. Sastri Yunizarti Bakry dan Drs. Khairul Jasmi. Para narasumber tersebut akan membawakan beberapa materi seperti Metode Penulisan Sejarah, Metode Penulisan Budaya, Pembangunan Budaya Literasi untuk Guru serta teknik penulisan ilmiah.
Di penghujung acara nantinya, setiap peserta diharapkan dapat membuat satu karya ilmiah dan kemudian dipresentasikan di depan juri. Enam peserta terbaik akan dinilai dan mendapat apresiasi dari panitia. Harapannya melalui kegiatan ini, maka tenaga pendidik sejarah dan budaya dapat bertambah wawasan serta mampu menyajikan ilmu-ilmu sejarah dan budaya dalam tulisan ilmiah yang menarik dan mudah dipahami generasi muda khususnya peserta didik.