Padang – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat mengadakan seminar bedah proposal kajian pelestarian budaya pada Selasa-Kamis, 13-15 Maret 2018. Acara diadakan di ruang rapat BPNB dan dibuka langsung oleh Kepala BPNB Sumbar, Drs. Suarman. Turut hadir dalam kegiatan tersebut narasumber pembedah yaitu Dr. Anatona, M.Hum dan Dr. M. Nur.
Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh Hariadi, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan pembukaan oleh Kepala BPNB Sumbar. Seminar hari pertama dimoderatori oleh Rita yeni (Sesi I) dan Fiqrul Hanif (Sesi II).
Kegiatan seminar proposal ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun sebelum para peneliti turun ke lapangan untuk pengumpulan data. Harapannya, seminar ini dapat memberi masukan dan saran agar pelaksanaan penelitian semakin baik. Hal ini penting agar laporan penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan berkontribusi positif pada pelaksanaan pembangunan sesuai tugas dan fungsi kantor.
Suarman dalam sambutannya menekankan bahwa penelitian BPNB Sumbar harus sesuai dengan arahan Dirjen Kebudayaan yakni bagaimana pendekatan sejarah dan budaya berkontribusi pada kebijakan pelestarian nilai budaya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa output penelitian ini mampu memberi ‘nyawa’ dalam pengembangan jiwa nasionalisme. Sehingga, sejarah budaya harus terintegrasi dengan pengdidikan dan penguatan karakter bangsa.
Lebih jauh Suarman menyampaikan bahwa hasil-hasil penelitian BPNB Sumbar harus lebih ditukikkan untuk pembangunan kebudayaan. Dia juga berharap, seminar proposal ini mampu memberi masukan dan saran sekaligus menjadi ajang belajar para peneliti untuk semakin baik ke depan.
Seminar ini akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut yang dibagi ke dalam tiga bidang proposal penelitian yakni Sejarah, Sastra, dan Tradisi. Pada hari pertama, seminar khusus membedah proposal sejarah yang dibagi dalam dua sesi. (FM)