Seminar Proposal Kajian Pelestarian Nilai Budaya

0
931
Suasana seminar

Padang – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat mengadakan Seminar Proposal Kajian Pelestarian Nilai Budaya. Seminar ini berlangsung selama dua hari yakni pada Senin-Selasa, 18-19 Maret 2018 di Ruang Rapat BPNB Sumatera Barat. Acara dibuka secara langsung oleh Kepala BPNB Sumatera Barat Drs. Suarman.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari akademisi seperti Drs. Syafrizal Sirin, M.Hum dari Universitas Andalas, Dr. Wirdanengsih, S.Sos, M.Si dari Universitas Negeri Padang dan Prof. Dr. Erwin dari Universitas Andalas serta peserta dari berbagai universitas dan dinas-dinas  yang ada di Kota Padang. Masukan narasumber dijadikan dasar penyempurnaan sistematika dan laporan kajian.

Dalam sambutannya, Suarman menyampaikan bahwa kajian yang dilakukan peneliti BPNB Sumbar sesuai tugas dan fungsi pelestarian yakni policy research. Untuk itu, dalam pelaksanaan kajian diharapkan semua peneliti harus menghasilkan sesuatu sebagai pendukung pemajuan kebudayaan. Suarman juga menambahkkan agar para peneliti melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk lebih suksesnya kegiatan penelitian ini.

Baca juga: Daftar Kajian BPNB Sumbar ta. 2019

Selama dua hari seminar akan membahas 10 judul proposal penelitian dimana seluruhnya dilaksanakan oleh peneliti BPNB Sumatera Barat. Proposal penelitian tersebut terdiri dari aspek budaya dan sejarah di tiga wilayah kerja BPNB Sumatera Barat yakni Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan.

Pada hari pertama membahas empat proposal yakni Dinamika Kehidupan Sosial Budaya Daerah Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat, Batagak Payuang Pada masyarakat Kuranji Kota Padang, Padang Pinggir Kota (Papiko) dan Tari Serasan Seandanan: Tari penyambutan tamu di Kabupaten Ogan Komerin Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan. Seminar hari pertama ini dimoderatori oleh Israr Iskandar, SS, M.Si dengan nara sumber Drs. Syafrizal Sirin, M.Hum.

 Adapun seluruh judul proposal yang akan dibahas dalam seminar antara lain:

  1. Dinamika Kehidupan Sosial Budaya Daerah Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (1980-2010)
  2. Batagak Payuang pada masyarakat Kuranji Kota Padang (1980-2017)
  3. Padang Pinggir Kota (Papiko) dari Kampung menjadi Kelurahan; studi kasus: Nagari Nanggalo (1980-2018)
  4. Tari Serasan Seandanan: Tari Penyambutan Tamu di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatera Selatan (1989-2018)
  5. Nilai Budaya Masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu dalam Sastra Lisan Serambeak
  6. Kearifan Lokal Masyarakat Ogan Ilir Sumatera Selatan dalam Cerita Rakyat Jeliheman
  7. Rumah Kajang Padati di Kota Padang: Konsep Tata Ruang dan Fungsi Sosial
  8. Tradisi Bimbang Babelai pada Suku Bangsa Serawai di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu
  9. Adat Sedulang Setudung di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
  10. Ritual Batepong pada Suku Bangsa Pekal di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.

Pelaksanaan seminar berlangsung dinamis. Berbagai masukan diberikan para peserta untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian khususnya berkaitan dengan urgensi penelitian dan kaitan dengan pelestarian budaya.

Kajian ini diharapkan selain mendeskripsikan aspek budaya dan sejarah, juga dapat menghasilkan kebijkan strategis pelestariannya. Jadi kajian pada intinya berisi temuan kebijakan pelestarian budaya maupun sejarah yang dikaji. (FM)

 

NB: Beberapa judul penelitian pada berita sebelumnya telah diubah sesuai kebutuhan peneliti