Peresmian Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko

0
1491
Peresmian Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko ditandai pembukaan selubung papan nama

Tanah Datar (BPNB Sumbar) – Kepala Balai Pelestarian Nilai Sumatera Barat mewakili Direktur Kepercayaan dan Tradisi Direktrorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghadiri peresmian Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko. Acara peresmian dilaksanakan pada Rabu, 1 Februari 2017 di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Kabupaten Tanah Datar. Turut hadir dalam peresmian yakni Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar, Kepala BPNB Sumatera Barat, Perwakilan BPCB Sumatera Barat, Anggota DPRD Dapil III Tanah Datar, Camat, Niniak Mamak, Cerdik Pandai, Bundo Kanduang, KAN, LKAAM dan masyarakat.

Peresmian Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko ditandai pembukaan selubung papan nama

Peresmian dilaksanakan secara langsung oleh Bupati Tanah Datar Drs. Irdinansyah Tarmizi sementara pengguntingan pita dilakukan oleh Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma dan penandatanganan prasasti oleh Kepala BPNB Sumatera barat Drs. Suarman. Rangkaian acara peresmian terdiri dari pembukaan, pembacaan ayat suci Alquran, Doa, Kata sambutan, peresmian, penandatanganan prasasti dan pengguntingan pipa. Pada penutupan acara diadakan makan bajamba seluruh peserta yang hadir di Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko yang baru diresmikan.

Penyambutan kedatangan Bupati Tanah Datar beserta rombongan

Pembangunan Balai-balai adat nagari tigo jangko merupakan bantuan pemerintah yang dikelola oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi pada tahun anggaran 2016. Bantuan tersebut berupa Revitalisasi Desa Adat.

Ketua Komunitas Adat Tigo Jangko H. MY Datuk Paduko Kayo dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan balai-balai adat nagari tigo jangko menelan biaya sekitar Rp. 335.000.000,- terdiri dari bantuan pemerintah pusat Revitalisasi Desa Adat’ Rp. 223.000.000,- ditambah sumbangan dan iuran gotong royong Rp. 112.000.000,-. Adanya penambahan anggaran dari sumbangan dan iuran dikarenakan perubahan rencana dari rehabilitasi menjadi pembangunan baru. Dari total biaya tersebut ada penambahan luas bangunan dari 14×5 meter menjadi 18×8 meter. Pada kesempatan itu Datuk Paduko Kayo juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dan membantu khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Direktorat Kepercayaan dan Tradisi serta BPNB Sumatera Barat.

Makan sirih dari carano

Sependapat dengan itu, Walinagari Tigo Jangko Indra Gunawan merasa bersyukur atas pembangunan Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko. Beliau juga berpesan bahwa pembangunan Balai adat hendaknya dimanfaatkan untuk mendidik generasi muda sehingga tumbuh kuat, unggul dan berkualitas. Beliau juga mengajak untuk tetap memelihara dan merawat Balai secara gotong royong.

Peserta peresmian

Ketua LKAAM Tanah Datar juga berharap Balai dimanfaatkan tidak hanya sebagai tempat bermusyawarah untuk masalah-masalah adat tapi juga sebagai tempat membentuk mental, spritual, moral dan akhlak. Beliau menyarankan untuk menjadikan balai sebagai pilot project pembangunan akhlak.

Sambutan Kepala BPNB Sumatera Barat

Sementara itu Kepala BPNB Sumatera Barat mengajak untuk menjadikan Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko sebagai ‘Mambangkik Batang Tarandam’, menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang sudah mulai hilang. Beliau menambahkan bahwa selayaknya juga keberadaan Balai Adat disandingkan dengan Masjid karena pembangunan akhlak sesungguhnya berada di dua hal tersebut. Beliau juga berharap Balai tidak hanya dijadikan sebagai tempat musyawarah tapi juga education culture. Selain itu BPNB Sumatera Barat juga terbuka untuk bekerja sama dengan pemuda untuk membangun kurikulum mengangkat pengetahuan lokal sebagai muatan lokal di Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Foto bersama Bupati Tanah Datar

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya juga sangat mengapresiasi pembangunan Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko. Beliau berharap keberadaan Balai mampu menjadi salah satu wadah upaya melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Beliau menambahkan bahwa pembangunan tersebut selaras dengan visi-misi pemerintah daerah untuk menjadikan masyarakat madani. Beliau juga berharap untuk kegiatan peresmian tidak hanya sekedar seremonial tapi yang paling utama adalah pembentukan generasi di masa yang akan datang.

Foto bersama seluruh undangan

Rangkaian acara peresmian Balai-Balai Adat Nagari Tigo Jangko ditutup dengan acara ‘makan bajamba’ atau makan bersama di Balai yang baru diresmikan.