Sawahlunto-Dalam rangka mendukung karya budaya bangsa menjadi warisan budaya dunia sekaligus memperkenalkan dan memasyarakatkan kesenian tradisional, maka Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang turut terlibat dalam Pameran Perjalanan Warisan Budaya Dunia Indonesia yang dilaksanakan Direktorat Internalisasi dan Diplomasi Budaya (INDB) Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keterlibatan BPNB Padang dalam pameran ini yaitu dengan memfasilitasi tim kesenian yang tampil memeriahkan acara serta mendukung pameran dengan menampilkan hasil-hasil kajian sejarah dan budaya sebagai bagian dari tugas dan fungsinya.
Seni pertunjukan jaran kepang[/caption]Kegiatan Pameran Perjalanan Warisan Budaya Dunia Indonesia dilaksanakan sejak tanggal 08 – 12 Juni 2015 di Gedung Pusat Kebudayaan Kota Sawahlunto. Pameran ini secara langsung dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Bapak Katjung Maridjan dan dihadiri oleh Walikota Sawahlunto, anggota DPRD Kota Sawahlunto, SKPD dan tokoh-tokoh masyarakat dari provinsi Sumatera Barat.
Rangkaian acara dalam kegiatan pameran ini dilakukan secara marathon. Dimulai dengan pembukaan pameran pada hari pertama, Seminar pada hari kedua dengan para stakeholder dan pada hari ketiga dilanjutkan dengan komponen SKPD se-provinsi Sumatera Barat dan pada hari keempat dan kelima dilanjutkan dengan pameran.
Kegiatan pameran dan rangkaian acara yang ada di dalamnya ini bertujuan untuk mendukung dan memantapkan pengusulan Kota Sawahlunto sebagai kota warisan dunia. Dalam pengusulan ini, Kota Kota Sawahlunto dinilai layak untuk menyandang warisan tersebut mengingat adanya kekuatan pendukung di dalamnya. Selain sebagai kota tambang batubara tertua di Asia tenggara, kota ini juga masih menyimpan begitu banyak bangunan-bangunan bersejarah yang terpelihara dan menunjukkan kotanya pada masa lalu sebagai kota tambang. Kota ini juga menjadi refleksi multikultur pertama serta sebagai penggerak ekonomi dunia pada masa itu.
Dalam kegiatan pameran tersebut, BPNB Padang memfasilitasi penampilan tiga grup kesenian tradisional. Tiga grup kesenian tersebut tampil pada hari pertama sampai pada hari ketiga. Pada hari pertama tim kesenian ‘Galang Maimbau’ membawakan ‘tari gelombang’ dan tari yang diadaptasi dari permainan anak nagari dibawakan di tengah-tengah berlangsungnya acara. Tim kesenian kedua Sanggar Seni Jaran Kepang ‘Bina Satria’ pada hari kedua menampilkan ‘jaran kepang’ dan hari berikutnya tim kesenian ‘Malakutan Bunian’ menampilkan ‘tari piring’.
Ini adalah salah satu tugas balai pelestarian nilai budaya padang dalam mendukung pelestarian nilai budaya.
– Marbun –