Padang – Jejak Tradisi Daerah/ Jetrada 2018 akan digelar pada Kamis-Minggu, 19 – 22 April 2018. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Balai Adat Dusun Gunung Kemala, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Pemilihan waktu ini berbarengan dengan pelaksanaan sedekah dusun masyarakat setempat yang akan dilaksanakan pada 21 April 2018. Sebanyak 45 orang peserta dari tiga wilayah kerja BPNB Sumatera Barat yakni Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan akan hadir dalam kegiatan tersebut.
Jetrada merupakan sebuah kegiatan internalisasi nilai budaya yang menyasar generasi muda khususnya peserta didik. Tujuan kegiatan ini penting tidak hanya sebagai pengenalan tapi utamanya pembentukan karakter dan identitas bangsa.
Jetrada 2018 akan diikuti 45 siswa dan guru SMA/Sederajat. Keseluruhan peserta berasal dari 15 SMA di tiga wilayah kerja. Secara rinci peserta tersebut terdiri dari 10 orang dari Sumatera Barat, 10 Orang dari Bengkulu dan 25 orang dari Sumatera Selatan.
Untuk menjadi peserta Jetrada 2018, terlebih dahulu siswa-siswi diundang mengikuti seleksi karya tulis ilmiah. Dari keseluruhan yang mengirim karya ilmiah, 45 peserta terbaik diikutkan dalam pelaksanaan Jetrada. 10 peserta terbaik dari total 45 peserta tersebut juga diminta mempresentasikan karya tulisnya di depan juri. Dari 10 siswa yang presentasi, juri akan memutuskan peserta terbaik dan selanjutnya diberi apresiasi. Selain presentasi, keseluruhan siswa juga diminta untuk menampilkan kesenian tradisional khas daerah masing-masing.
Sementara itu, dari 45 peserta tersebut terdapat sembilan orang guru pendamping. Guru-guru pendamping ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi budaya yang bertemakan ‘peran guru dalam pelestarian budaya di sekolah’. Orasi budaya ini akan disampaikan selama 10 menit di depan siswa dan juga juri. Orasi terbaik juga diberikan apresiasi oleh panitia.
Salah satu yang menarik dari kegiatan ini adalah bahwa seluruh peserta akan diinapkan di rumah-rumah penduduk. Tujuan diinapkan tersebut untuk mengenalkan kehidupan sosial budaya masyarakat kepada anak-anak. Di rumah penginapan, mereka akan merasakan bagaimana masyarakat setempat tinggal dan menjalani keseharian dalam tradisi mereka. Peserta juga akan makan sesuai dengan apa yang dimakan oleh penduduk setempat.
Selain itu, pada kesempatan Jetrada kali ini, para peserta akan menyaksikan secara langsung ritual masyarakat Prabumulih khususnya Dusun Gunung Kemala yang masih dipertahankan hingga kini. Ritual tersebut disebut dengan sedekah dusun yakni ritual ucapan syukur kepada sang pencipta atas panen yang mereka peroleh pada musim yang baru selesai.(FM)