Festival Matrilineal 2015: Seminar Sejarah dan Budaya Matrilineal

0
1664

Kepala BPNB Padang membuka Seminar Sejarah dan Budaya Matrilineal
Kepala BPNB Padang membuka Seminar Sejarah dan Budaya Matrilineal
Sijunjung (BPNB Padang) – Pendekatan Alam Takambang jadi Guru menjadi salah satu pendekatan dalam pemahaman akan Lambang dan Ornamen dalam system Matrilinal Minangkabau, contohnya Marawa. Hal inilah yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, M. Sayuti Dt. Rajo Penghulu dalam seminar sejarah dan budaya matrilineal di Lost Tabek, Padang Ranah Sijunjung, Selasa (27/10).
Seminar sesi I
Seminar yang merupakan salah satu dari rangkaian acara Festival Matrilineal 2015 dilaksanakan pada hari ke-3 Festival. Seminar ini menghadirkan narasumber yang ahli di bidang seni dan budaya yakni Drs. Nurmatias (Kepala BPNB Padang), M. Sayuti Dt. Rajo Penghulu, St. Syahril, MH, Prof.Dr. Nursyrwan Effendi, Prof.Dr. Gusti Asnan dan Prof. Dr. Rauda Thaib.
Peserta seminar
Seminar yang diikuti para guru, ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, pemuda dan bundo kanduang serta instansi pemerintah ini membahas tentang kompleksitas matrilineal dalam perspektif sejarah dan budaya. Hal ini oleh Kepala BPNB Padang Drs. Nurmatias bertujuan untuk memberi pemahaman sehingga upaya melestarikan budaya matrilineal itu bisa tercapai.
Narasumber sesi 2
Dalam seminar tersebut dibahas tentang sejarah Marawa sebagai salah satu ornament Minangkabau yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap pagelaran-pagelaran budaya. Sejarah tentang matrilineal dan system matrilineal yang ada di dunia selain Minangkabau. Dalam penjelasannya, Prof. Nursyrwan menyatakan bahwa Minangkabau bukanlah satu-satunya masyarakat matrilineal, tapi ada 39 suku yang tersebar di seluruh dunia.
Foto bersama Kepala BPNB Padang dengan Narasumber
Selanjutnya Prof. Gusti Asnan melihat bahwa secara historis pernah terjadi Dematrilinealisasi Minangkabau. Hal ini adalah perubahan dari system matrilineal ke system patrilineal atau parental. Perubahan ini berlangsung dalam waktu yang lama.

-Mbn-