Sijunjung (BPNB Padang) – Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang secara resmi membuka pagelaran Festival Matrilineal 2015 pada Minggu (25/10) di Nagari Sijunjung, Sumatera Barat. Secara resmi pembukaan dilakukan oleh Bapak Dirjen Kebudayaan Kacung Maridjan tepatnya pukul 20.00. Seremoni pembukaan tersebut sekaligus membuka secara resmi seluruh rangkaian kegiatan dalam Festival Matrilineal 2015.
Kepala BPNB Padang sekaligus ketua pelaksana Festival Matrilineal 2015 Drs. Nurmatias dalam laporannya menjelaskan bahwa Pagelaran Festival Matrilineal 2015 akan berlangsung selama delapan hari (25 Oktober – 01 November) dan menampilkan 8 (delapan) tim kesenian dari dalam dan luar negeri yang menganut system Matrilineal. Kedelapan tim tersebut terdiri dari 7 (tujuh) tim dari dalam negeri dan 1 (satu) tim dari luar negeri yaitu Malaysia.
Ketujuh tim dari dalam negeri tersebut antara lain: Tim kesenian Muko-muko dari Kabupaten Muko-muko Bengkulu, tim kesenian Sanggar Clasic Gong dari Kampar Riau, tim kesenian Nan Tumpah dari Sumatera Barat, sanggar Melati Lae Gentuyung dari Aceh, tim kesenian Saandiko dari Kota Bukittinggi dan tim kesenian dari tuan rumah Sijunjung.
Selain pementasan seni, Festival Matrilineal juga menggelar Seminar Sejarah dan Budaya Matrilineal. Seminar ini membahas tentang persoalan Matrilineal dari perspektif sejarah dan budaya. Seminar ini juga akan mengundang para narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing antara lain Prof. Nursyrwan Effendi (Antropologi), Prof. Gusti Asnan (Sejarah), Prof. Raudha Thaib (Ketua Bundo Kanduang).
Kegiatan selanjutnya adalah Lomba Baju Kuruang Basiba yang akan diikuti oleh seluruh Bundo Kanduang Kabupaaten/Kota Se-Sumatera Barat. Kegiatan ini untuk merevitalisasi pakaian khususnya baju kurung basiba yang dimiliki sumatera barat khususnya Minangkabau sebagai penganut Matrilineal terbesar di dunia.
Pameran seni budaya Matrilineal akan memamerkan foto-foto penampilan kesenian masing-masing peserta festival ditambah foto-foto Bundo Kanduang.
Kegiatan pembukaan Festival Kesenian ini dimeriahkan dengan pementasan tari Lapiak dan tari piriang dari kabupaten Sijunjung dan penampilan tim kesenian Saandiko dari Bukit Tinggi.
Pada kesempatan itu, Dirjen Kebudayaan Prof. Kacung Maridjan menekankan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab kita bersama. Kalau bukan kita siapa lagi.
Rangkaian kegiatan Festival Matrilineal 2015 ini sekaligus menjadi momentum memperkenalkan Perkampungan Adat Padang Ranah sebagai daftar tentative list warisan budaya di UNESCO.
-Mbn-