Padang – Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat mengadakan rapat bulanan sekaligus launching kegiatan 2018. Rapat tersebut dilaksanakan pada Rabu (31/1) di Ruang Sidang BPNB Sumbar. Rapat dipimpin langsung oleh Kepala BPNB Drs. Suarman dan dihadiri seluruh pegawai hadir.
Agenda rapat kali ini adalah launching kegiatan 2018 dan penetapan penanggung jawab masing-masing kegiatan. Rapat dimulai dengan pembukaan oleh Kasubbag Tata Usaha, selanjutnya pengarahan dari Kepala BPNB Sumbar yang dilanjutkan dengan pembacaan penanggungjawab masing-masing kegiatan.
Dalam arahannya Kepala BPNB Sumbar Drs. Suarman menyampaikan bahwa kegiatan 2018 harus bermuara pada tiga tujuan yakni Pengayaan bahan ajar/muatan lokal, pengusulan wbtb dan menjadi database dan informasi matrilineal. Hal ini sesuai dengan arahan Dirjen Kebudayaan dan sesuai tugas dan fungsi balai sebagai pelestari budaya. Sehingga semua kajian, inventarisasi maupun kegiatan lainnya harus diarahkan ke tiga fokus tersebut.
Suarman menambahkan bahwa kelemahan-kelemahan yang terjadi di tahun sebelumnya harus menjadi pelajaran dalam kegiatan tahun 2018 dan selanjutnya. Dia juga menekankan penting mengakui kelemahan, lalu belajar dari kelemahan tersebut dengan mencari ilmu-ilmu baru. Harapannya pelaksanaan kegiatan ke depan jauh lebih baik.
Dalam rapat kali ini semua jenis kegiatan disampaikan dengan masing-masing penanggungjawabnya. Beberapa dari kegiatan tersebut antara lain kajian pelestarian budaya, internalisasi nilai budaya, inventarisasi nilai budaya serta program bantuan pemerintah. Kegiatan tersebut dibagi dalam sukegiatan rutin seperti Jetrada, Laseda, Belajar Bersama Maestro serta Festival. Pada tahun 2018 ada beberapa kegiatan unggulan seperti Festival Multikultur dan Pekan Budaya Maritim.
Kegiatan unggulan akan dilaksanakan dengan sinergitas antar instansi dengan melibatkan pemerintah daerah serta kampus-kampus. Selain itu, para pemangku adat, sanggar-sanggar/komunitas sebagai pelaku budaya juga akan dilibatkan
Satu hal baru pada kegiatan 2018 dan dipandang baik adalah peneliti akan fokus pada kegiatan penelitian dan menulis. Dalam kegiatan non penelitian, para peneliti berperan hanya sebagai konsultan sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu peneliti bisa terlibat dalam berbagai pembahasan substansi mengenai kegiatan yang sedang berlangsung seperti menjadi narasumber.
Sementara itu, Satuan Pengawas Internal (SPI) juga menyampaikan harapannya dalam pelaksanaan kegiatan 2018. Undri, sebagai ketua SPI menyoroti bahwa ukuran keberhasilan kegiatan 2018 sebaiknya dinilai dari sudut pandang peserta. Beliau menyampaikan bahwa keberhasilan suatu program bukan dinilai oleh pelaksana programnya, tapi oleh orang yang dilibatkan. Dia juga menegaskan akan membagi questioner kepada peserta masing-masing kegiatan untuk menilai keberhasilan kegiatan tersebut.
Semoga pelaksanaan kegiatan tahun ini jauh lebih baik dari sebelumnya.