Painan (BPNB Sumbar) – Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya(BPNB) Sumatera Barat Drs. Suarman menjadi nara sumber dalam Kegiatan Pelatihan Sanggar/Komunitas Seni dan Budaya se Pesisir Selatan. Kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupatean Pesisir Selatan ini diadakan di Hotel Anordio, Painan pada Sabtu, 11 Februari 2017 dengan melibatkan sanggar-sanggar dan komunitas seni budaya yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan.
Tujuan pelatihan tersebut adalah membekali sanggar-sanggar dan komunitas seni dan budaya yang ada di Pesisir selatan sehingga di masa depan bisa eksis dan mandiri. Pelatihan tersebut juga merupakan upaya menghadapi berbagai tantangan yang akan muncul ke depan sebagai implikasi dari promosi pesisir selatan sebagai daerah wisata.
Pada kesempatan Drs. Suarman menyampaikan dua hal yang berkaitan dengan pembangunan budaya yaitu pertama, komunitas budaya maupun sanggar-sanggar merupakan pelaku aktif pelestarian budaya. Kedua, sanggar harus dijadikan sebagai sumber daya manusia untuk pelestarian budaya.
“Komunitas Budaya yang terdiri dari sanggar-sanggar seni merupakan pelaku aktif pelestarian Budaya untuk itu sanggar harus dijadikan sebagai sumberdaya manusia untuk pelestarian budaya” demikian Suarman menjelaskan.
Dia juga menekankan bahwa semua pihak harus bahu-membahu termasuk maestro seni dan budaya dengan lembaga-lembaga kebudayaan membangun budaya sebagai pembentuk utama karakter bangsa.
“Sinergi antara maestro, dinas dan upt yang berhubungan dengan kebudayaan adalah bagaimana menciptakan kebudayaan menjadi sumber utama nilai pembentukan karakter bangsa yang baik dan disisi lain kebudayaan hidup dan berkembang tidak lagi bergantung pada pemerintah tapi mandiri dan mampu mensejahterakan hidup mereka” tegas Suarman.
Untuk itu kebudayaan perlu dikelola tidak lepas dari kesejarahan. Muatan nilai-nilai harus dipahami dan diapresiasi oleh masyarakat pelestari budaya. Beliau juga meminta dinas kebudayaan untuk menginventarisir kekayaan komunitas budaya yang ada di Pesisir Selatan dan dengan demikian bisa dirumuskan kebijakan strategis apa yang harus dibuat untuk mengangkat potensi budaya tersebut ke permukaan.