Padang (BPNB Sumbar) – Kepala BPNB Sumatera Barat Drs. Suarman menghadiri undangan BPCB Sumatera Barat terkait Sinergi Publikasi Kebudayaan. Rapat diadakan di Kantor BPCB Sumatera Barat, Batu Sangkar pada Rabu, 18 Januari 2017 dan dipimpin oleh Kepala BPCB Batusangkar Bapak Drs. Nurmatias. Turut serta dalam rapat Kepala Museum Adityawarman H. Adi Syaputra, Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat yang diwakili Kepala Bidang Museum dan Purbakala Sumarni dan Kepala Balai Bahasa Sumatera Barat Agus Sridana.
Tujuan rapat tersebut menurut Drs. Nurmatias adalah pentingnya membangun sinergi antar lembaga dalam publikasi kebudayaan. Dalam hal ini, ada rencana BPCB Sumatera Barat mengadakan kegiatan Publikasi Kebudayaan di Kabupaten Pasaman pada 2-6 Mei 2017. Direncanakan sinergi antar lembaga tersebut tampak pada kegiatan ini.
“kegiatan yang baik itu adalah kegiatan yang bisa disinergikan diantara beberapa lembaga, lembaga-lembaga yang akan direncanakan ikut serta dalam publikasi kebudayaan tersebut meliputi BPNB Sumatera Barat, Museum Adityawarman, Dinas Kebudayaan Sumatera Barat dan Balai Bahasa Sumatera Barat” Jelas Bapak Nurmatias.
Sumarni yang mewakili Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat turut mendukung kegiatan publikasi dan akan terlibat sepenuhnya sebagai bagian dari tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan yang baru dibentuk.
Sementara Kepala BPNB Sumatera Barat Bapak Suarman menyatakan bahwa sangat mendukung dan merencanakan beberapa kegiatan yang akan diikutsertakan dalam Publikasi Kebudayaan. Beliau juga menekankan perlu pelibatan LKAAM dan Maestro dalam pelaksanaannya.
“ada beberapa kegiatan yang bisa disinergikan dalam kegiatan tersebut oleh BPNB Sumatera Barat yakni pementasan kesenian multietnik, pameran sejarah dan budaya serta dialog kesejarahan. Dalam kegiatan dialog tersebut beliau juga mengusulkan workshop tentang Silat Minangkabau yang pada tahun ini masuk nominasi sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO” papar Bapak Suarman.
“sebaiknya kegiatan publikasi kebudayaan ini melibatkan Maestro dan LKAAM. Selain itu BPNB juga merencanakan launching hasil kajian peneliti sebanyak 20 judul buku” tambah Bapak Suarman.
Kepala Balai Bahasa Sumatera Barat dan Kepala Museum Adityawarman juga berpendapat sama, mendukung sepenuhnya kegiatan dan akan terlibat dalam pameran dan launching buku.
Undri yang turut serta sebagai peserta rapat menyampaikan bahwa kegiatan publikasi harus multietnik mengingat Pasaman didiami beberapa suku.
“inti utamanya adalah multietnik sebab daerah pasaman merupakan bentuk “Mininya Indonesia”. Beberapa etnik mendiami daerah ini seperti Minangkabau, Jawa, Batak, Mandailing, sehingga kegiatan ini tidak terlepas dari multietnik tersebut” tegas Undri.
Menindaklanjuti hasil rapat ini, rencananya akan diadakan audiensi dengan Bupati Pasaman Yusuf Lubis.