Padang (BPNB Sumbar) – Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat Drs. Suarman menerima kedatangan Tim verifikasi Pencak Silat dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Kebudayaan Kemendikbud di kantor BPNB. Tim tersebut terdiri dari Ketua Bapak Damardjati dari Pusat Penelitian dan Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan dan anggota Bapak Dais Dharmawan Staf Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. Kedatangan mereka berkaitan dengan masuknya Seni Pencak Silat sebagai Nominasi Intangible Culture Heritage list di UNESCO.
Kedatangan tersebut bermaksud untuk memvalidasi data mengenai pencak silat yang tumbuh dan berkembang di Sumatera Barat. Memastikan bahwa pencak silat merupakan karya asli masyarakat sumbar dan hingga kini masih berkembang di masyarakat. Jadi tim verifikasi akan melakukan penelitian untuk melengkapi data sekaligus menyusun naskah pengusulan nominasi yang akan dikirimkan sekretariat UNESCO paling lambat 31 Maret 2017. Untuk memastikan naskah tersebut lengkap maka tim peneliti memutuskan akan mencari data di Darek yang diyakini sebagai sumber atau asal-usul pencak silat di Minangkabau. Mulai dari Padang Panjang, Agam, Bukit Tinggi dan Tanah Datar.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat Bapak Drs. Suarman menyampaikan terima kasih atas kedatangan tim peneliti dari Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. Beliau juga menambahkan bahwa sebagai UPT Kemendikbud akan turut membantu tim dalam mencari data-data yang diperlukan. Menugaskan beberapa pegawai untuk mendampingi tim dalam melakukan verifikasi serta menghadiri sidang verifikasi yang akan berlangsung di Bukit Tinggi. Secara langsung Bapak Suarman juga menugaskan Undri, SS, M.Si dan Risma Dona, S.Sos peneliti Balai untuk membantu tim peneliti tersebut.
Dalam kesempatan itu Bapak Drs. Suarman merekomendasikan tim untuk menyaksikan penampilan pencak silat di salah satu sasaran silat yang dekat dengan kantor BPNB yaitu sasaran silat Durian Tapak. Sasaran silat ini merupakan sasaran yang sudah hidup ratusan tahun dan masih tetap eksis hingga sekarang. Sasaran ini juga telah banyak melahirkan pendekar-pendekar mumpuni dan telah tampil dalam banyak pagelaran baik lokal, nasional dan internasional. Dan yang paling penting sasaran ini masih tetap melestarikan nilai-nilai tradisi dengan baik. Selain itu sasaran ini juga pernah mendapat bantuan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Sebagai informasi pencak silat kini masuk Nominasi Intangible Culture Heritage list di UNESCO berdasarkan pengumuman nomor 2516/E.E6/KB/2016. sebagai warisan budaya dunia di UNESCO. Pencak silat sumatera barat ini diusulkan sebagai warisan dunia bersama dengan Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali menjadi pencak silat Indonesia. Sidang Komisi UNESCO rencananya akan diadakan pada 2019.