Manado – Film merupakan sarana efektif dalam pembentukan karakter bangsa, dalam situasi suatu masyarakat yang mengalami degradasi etika dan moral, karena daya tangkap manusia pada kognisinya amat kuat kepada sesuatu yang berbentuk visual. Karena itu dalam pengembangan film nasional yang berkualitas, maka diadakanlah Workshop Film daerah Sulawesi Utara (15-18/8) bertempat di Hotel Aryaduta Manado yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Manado. Acara ini menghadirkan Ketua Badan Perfilman Indonesia Alex Komang, Sutradara dan Seniman Eric Dayoh, Akademisi Kamajaya Al Katuuk.
Peserta terdiri dari utusan siswa dan guru SMA se Sulut, Mahasiswa, Dosen Perguruan Tinggi, dan Komunitas Film. Mereka dibekali dengan materi-materi menyangkut pembuatan skenario, penyutradaraan, pengambilan gambar dan editing. Sehingga diharapkan dapat membuat sebuah film sendiri secara berkelompok dengan didampingi pemateri dari insan perfilman nasional yang handal pada bidangnya.
Setelah dibekali materi-materi film, peserta dibagi dalam enam kelompok yang ditugaskan membuat film dengan topik yang berbeda-beda. Mulai membagi tugas penytradaraan, membuat scenario, pengambilan gambar di lokasi-lokasi yang mereka tentukan sendiri, kemudian mengedit gambar hasil perekaman untuk dibuatkan film. Lokasi-lokasi pengambilan gambar menyebar di beberapa kawasan di Kota Manado seperti Mega Mas, TKB Manado, Mall, Jalan Raya, Boulevard, dan lain sebagainya.
Aksi pengambilan gambar oleh para peserta Workshop Film daerah Sulut, menarik perhatian warga di beberapa lokasi shoting tersebut. Salah seorang peserta, Febyanti yang juga Penyuluh Budaya di Talaud memberi kesannya, dia berharap warga Kota Manado dan Sulawesi Utara pada umumnya bisa member apresiasi positif untuk mengembangkan film. “Film dapat mempromosikan Kota Manado dan provinsi Sulawesi Utara di mata dunia”, tandasnya.
Kerja keras akhirnya menghasilkan enam buah film yang kemudian ditonton bersama pada malam hari di hari terakhir, film itupun dinilai bersama-sama oleh pelatih dan peserta lainnya. Seniman Eric Dayoh asal Sulawesi Utara yang mengajar para peserta memberi penilaian yang positif bagi perkembangan pesat peserta workshop film yang bisa menghasilkan karya film. “Saya sangat bangga akan kreativitas yang ditunjukan peserta, meski pelatihan tidak begitu panjang, namun film yang dibuat sangatlah berkualitas. Ini menyenangkan bagi saya yang mengharapkan daya kreasi orang Manado dalam film dapat meningkat dengan pesat”.
Kepala BPNB Manado, Rusli Manorek didampingi Ketua Panitia Jemmy Merung, menerangkan bahwa kelanjutan dari kegiatan ini, telah mengupayakan terbentuknya Kine Club atau komunitas-komunitas Film daerah, menambah komunitas film yang terbentuk sebelumnya pada Workshop Film tahun 2013. Manorek menambahkan akan segera diadakan Lomba Pembuatan Film masih di tahun 2014. Ini membuka kesempatan kepada siapa saja di Sulawesi Utara untuk mengikutinya.
Aktor ternama Alex Komang, turut mengomentari pelaksanaan Workshop Film Daerah Sulawesi Utara 2014 dan kelanjutan kegiatan perfilman daerah, dimana komunitas-komunitas film perlu ditumbuhkembangkan di daerah-daerah seluruh Indonesia karena sangat bermanfaat bagi daerah itu sendiri. “cara mengembangkan daya kreasi film adalah dengan membuat film, tanpa mencobanya, maka kita tidak bisa mengembangkannya”, kata Komang.
Workshop Film Daerah Sulut pada hari terakhir bertepatan dengan perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke 69, sehingga acara penutupan dirangkaikan dengan peringatan Hari Proklamasi dengan hikmat oleh para peserta dengan melakukan upacara peringatan*** (Steven).