You are currently viewing Seminar Nasional “Membingkai Kebhinekaan di Bumi Nusantara” BPNB Sulawesi Utara bekerjasama dengan FISPOL Unsrat

Seminar Nasional “Membingkai Kebhinekaan di Bumi Nusantara” BPNB Sulawesi Utara bekerjasama dengan FISPOL Unsrat

 

Manado (26-29/4). Pendidikan karakter melalui pewarisan nilai-nilai luhur bangsa perlu disesuaikan atau dikemas dengan cara mengkomunikasikan yang telah berubah, dimana kebudayaan sudah dimediasi dengan layar atau screen culture, melalui media sosial dan sebagainya. Demikian ungkap Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid melalui Video Conference, meski keberadaanya di Jakarta bisa memberikan paparannya dalam pembukaan Seminar Nasional yang diselenggarakan BPNB Sulut UPT Kemdikbud bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISPOL) Universitas Sam Ratulangi Manado, dengan tema Membingkai Kebhinekaan di Bumi Nusantara. Acara ini dibuka oleh Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Sam Ratulangi berlangsung selama 3 hari menampilkan makalah-makalah dengan 45 pembicara yang berasal dari perwakilan Balai Pelestarian Nilai Budaya se Indonesia, Perguruan Tinggi se Indonesia, Praktisi dan Pemerhati Budaya.

Sejalan dengan paparan Video jarak jauh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, bahwa Kepala BPNB Sulut Rusli Manorek dalam sambutan pembukaannya menjelaskan persoalan pembangunan karakter Indonesia tentu saja masuk perhatian ranah kebudayaan. Dalam hal ini, kebudayaan bangsa yang majemuk, tentu saja memiliki dinamika beragam, baik nilai budaya, geografi, sejarah, bahasa dan sastra bahkan lingkungan alam sekitar. Karena itu, pembangunan karakter menjadi terhubung dan menyentuh bidang kehidupan dimaksud secara luas.

“Tidak hanya tema-tema yang dikenal klasik sebagaimana telah tersebut, namun bidang-bidang kajian kebudayaan kontemporer dapat pula menjadi perhatian untuk pengembangan karakter, seperti: media dan film, fotografi,, karikatur, budaya populer bahkan cyber space, sehingga, kebudayaan dan kemajemukan tidak hanya ditemukan dalam banyak sisi kehidupan kita sebagai bangsa, tetapi secara dialektis menjadi fondasi fundamental yang membangun masyarakat dalam ‘struktur-struktur’ dan ‘nilai-nilai’ luhur dalam membangun karakter manusia Indonesia”, Kata Manorek.

Penampilan pembicara utama di hari pertama seminar nasional ini terdapat 4 orang pembicara, yaitu: Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid Ph.D dengan tema “Pembangunan Karakter Bangsa di Era Globalisasi ; Tantangan dan Peluang”. Prof. Dr. M.I. Djoko Marihandono (Universitas Indonesia), dengan tema “Kawasan Perbatasan dalam Perspektif Sejarah. Posisi Strategis dalam Pemertahanan Kebhinekaan di Bumi Nusantara”. Dr. Phil. Suratno, MA (Universitas Paramadina) dengan tema “Politik Multikulturalisme dan Dampaknya pada (Dis)Integrasi Bangsa”. Dr. Argo Twikromo, MA (Universitas Atma Jaya dan Univ. Gadjah Mada Yogyakarta) dengan tema “Indonesian Heritage sebagai jaring penguat multikultaralisme dan Integrasi Bangsa”

Sementara itu makalah-makalah yang dipresentasikan dan nantinya dibukukan dalam sebuah karya prosiding, mengambil tema Membingkai Kebhinekaan di Bumi Nusantara” dan sesuai dengan bidang kajian : Sejarah, Etnografi, Bahasa dan Sastra, Seni, Lingkungan Hidup (Human Ecology) dan Sumber Daya Alam.

(Steven)